Ketika melancarkan aksinya, Yudi berpura-pura mengajak Malika untuk membeli ayam goreng yang lokasinya tak jauh dari kios ikan hias milik Tunggal.
Setelah disadari Malika tak kunjung kembali, atah Malika mendatangi penjual ayam goreng itu dan tidak menemui anaknya di sana.
Menurut Tunggal, penjual ayam goreng itu sempat menanyakan hubungan Yudi dengan Malika, dan pelaku menjawab kalau ia merupakan paman dari bocah itu.
"Sampai di tempat dia beli kentucky, sempat ditanya sama yang jualan, Malika ini siapa? Anak saya tuh yang ditanya yang kecil. Nah yang jawab itu si Yudi, 'saya mamangnya.' Terus ditanya lagi, mamang dari mananya? Dari ayah apa dari ibu? Kata si Yudi 'dari ibu' dia bilang gitu," kata Tunggal.
Malika dibawa menggunakan Bajaj
Setelah membeli ayam goreng, Yudi tidak membawa Malika kembali ke Kios ayahnya. Ia malah menghentikan sebuah Bajaj dan membawa bocah berusia 6 tahun itu pergi.
Detik-detik Yudi membawa pergi Malika menggunakan bajaj terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi, dengan waktu tercatat pukul 10.10 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun kepolisian, Yudi dan Malika turun dari bajaj di sekitar Stasiun Jakarta Kota.
Kepolisian menemui kendala dalam penyelidikan
Baca Juga: Kronologi Penculikan Anak di Gunung Sahari, Ini Cerita Kakak Kedua Malika
Kepolisian Resor Metro jakarta Pusat yang menangani kasus penculikan Malika mengaku menemui sejumlah kendala dalam penyelidikan.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, salah satu kendala yang ditemui kepolisian adalah minimnya informasi mengenai pelaku yang diketahui seorang pemulung.
Setelah itu, rentang peristiwa hilangnya Malika dengan pelaporan pihak keluarga ke polisi yang sampai dua hari juga menjadi kendala penyelidikan oleh kepolisian.
"Kemudian mereka melapor ke Polres Jakpus tanggal 9 dengan isi laporan terkait dengan kehilangan orang. Maka di sana didisposisi bantuan pencarian orang," ujarnya kepada awak media.
Sopir bajaj memiliki keterbelakangan mental
Kombes Komarudin mengaku jajarannya telah memeriksa sopir bajaj yang membawa Yudi dan Malika.
Berita Terkait
-
Kronologi Penculikan Anak di Gunung Sahari, Ini Cerita Kakak Kedua Malika
-
Ibu Malika Anastasya Bocah Perempuan Korban Penculikan: Ya Allah, Enggak Nyangka Dia Orang Jahat!
-
Kasus Penculikan Anak di Jakarta Pusat: Pelaku Ngaku Jadi Paman Korban
-
Yudi, Pemulung yang Culik Anak Perempuan 6 Tahun Sempat Curhat ke Ibu Korban Soal Istrinya Meninggal
-
Pemulung yang Culik Anak di Jakarta Pusat Sempat Jajan Ayam Goreng, Yudi Ngaku-ngaku Pamannya Malika
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI