Suara.com - Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada tanggal 3—11 Desember 2022 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di antara tiga nama potensial calon presiden dengan perolehan skor 33,7 persen.
"Ini tiga nama kompetitif katakanlah begitu menjadi calon presiden, Ganjar mendapat 33,7 persen suara, masih di posisi teratas," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam siaran YouTube SMRC TV, Selasa (20/12/2022).
Elektabilitas kedua adalah Anies Baswedan dengan raihan sebesar 28,1 persen, disusul oleh Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 26,1 persen dalam peta elektoral tiga tokoh potensial calon presiden melalui simulasi tertutup. Sementara itu, sebanyak 12,1 persen responden belum menyatakan pilihan.
Deni menjelaskan, bahwa Ganjar juga cenderung unggul dalam simulasi semi terbuka 45 nama dengan raihan dukungan sebanyak 26,5 persen, disusul Anies sebesar 18,6 persen, Prabowo sebesar 16,8 persen, dan Ridwan Kamil sebesar 6 persen. Sebanyak 14,4 persen responden belum menentukan pilihan.
"Di bawah Ridwan Kamil, tokoh-tokoh lain elektabilitasnya tidak begitu signifikan, di bawah 2 persen," ucapnya.
Menurut Deni, bahwa tren dukungan semi terbuka untuk Ganjar pun cenderung menguat dari 8,8 persen pada survei SMRC Maret 2021 menjadi 26,5 persen pada bulan Desember 2022.
Ia menyebut tren dukungan semi terbuka untuk Anies juga cenderung meningkat, yakni dari 11,2 persen pada survei SMRC Maret 2021 menjadi 18,6 persen pada bulan Desember 2022.
"Pak Prabowo itu cenderung menurun dalam 1,5 tahun terakhir, dari 20 persen pada bulan Maret 2021 menjadi 16,8 persen," katanya.
Potensi Pilpres 2 Putaran
Meski demikian, Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad menggarisbawahi di antara tiga nama yang mendapat dukungan paling signifikan adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies, tidak ada yang dominan meraih dukungan di atas 50 persen.
"Kemungkinan pilpres akan berlangsung di dalam dua putaran (bila diikuti tiga calon tersebut)," katanya.
Temuan hasil survei oleh SMRC itu dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling). Responden yang dijadikan sampel adalah yang punya hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Survei dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
KPU Akan Tindaklanjuti Usulan Larangan Curi Start Kampanye, Rocky Gerung: Jadi Pemilu Ini Untuk Halangi Anies Baswedan
-
Isu Cawapres Prabowo, Sandiaga Uno Diinstruksikan Serap Aspirasi Masyarakat
-
Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi Namun Berpeluang Disalip Anies Baswedan
-
Heru Budi Lanjutkan Acara Christmas Carol yang Dibuat Anies Jelang Natal, Ini Lokasinya
-
4 King Maker Penentu Capres Hadapi Dilema Sulit, Posisi Anies dan Prabowo Makin Terjepit?
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!
-
'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
-
Terkuak di Sidang, Asal Narkotika Ammar Zoni dkk di Rutan Salemba dari Sosok Andre, Begini Alurnya!
-
Fakta Baru Kasus Suami Bakar Istri di Jatinegara: Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan Anggota TNI