Suara.com - Bakal calon presiden (bacapres) Partai NasDem Anies Basawedan belakangan sudah mengunjungi berbagai daerah Indonesia.
Terakhir Anies datang ke Karanganyar, Jawa Tengah untuk menghadiri pernikahan putra temannya.
Sayangnya Anies tak disambut dengan ramah, Anies malah disambut dengan poster larangan masuk di Pintu Tol Kodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Poster tersebut dibentangkan oleh aksi massa di mana bertuliskan 'Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo', 'Anies Dilarang Masuk' dan 'Wong Solo Tolak Politik Anies'.
Menanggapi kejadian tersebut, akademisi Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyebutkan bahwa peristiwa yang terjadi pada Anies malah bisa melambungkan nama mantan Gubernur DKI Jakarta tersbeut.
"Anies dilarang masuk ke Karanganyar Jawa Tengah menjadi kampanye besar bagi Mas Anies," tulis Musni Umar melalui akun Twitternya pada Minggu (26/12/2022).
Menurutnya larangan masuk ke Karanganyar tersebut malah melambungkan nama Anies karena bakal jadi perbincangan di media.
"Semakin melambungkan nama Mas Anies karena semua media memberitakan, bad news is good news. Dampaknya simpati dan dukungan semakin besar," tambahnya.
Cuitan Musni Umar tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
Baca Juga: 'Jangan Lebay' Pesan Natal Menag Disemprot Gus Umar, Yakin Lagi Sindir Anies
"Semakin dibully semakin bersinar nama pak Anies. Semakin dizholimi seseorang maka semakin timbul simpatik pada Anies," komentar warganet.
"Dalam berita pendemo pakai helm, masker, dan cuma 10 menit, secara tak langsung Anies udah buka lapangan kerja baru, karena yang demo perlu konsumsi, makan minum dan udut," tambah warganet lain.
"Apa yang ditakuti dari anies yang pengangguran? Fisik bisa dihalangi tapi pikiran dan gagasan akan menembus halangan fisik," imbuh warganet lain.
"Kok bisa bisanya orang lain tidak diperbolehkan masuk dalam wilayah Indonesia aturan darimana, kalau bisa seperti itu akan menjadi preseden buruk dan daerah lain pun akan melakukan hal yang sama," tulis warganet di kolom komentar.
Berita Terkait
-
Ramai Lembaga Survei Unggulkan Ganjar Menang Satu Putaran, Rocky Gerung Tak Percaya: Itu Direkayasa
-
Duka Anies Untuk Babeh Ridwan Saidi: Jakarta Amat Kehilangan Sosok Yang Hibahkan Waktunya Untuk Betawi
-
Berangkat ke UEA Jemput Dana Hibah untuk Solo, Gibran Berikan Pesan ke Ganjar Pranowo: Titip Ya Pak!
-
Ada Unsur Politik? Disebut Cocok Untuk Dampingi Anies Baswedan di Pilpres, Ruang Kerja Khofifah Digeledah KPK
-
Cara Membuat Poster Ucapan Tahun Baru, Kreatif dan Simpel Banget!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan