Suara.com - Keretakan hubungan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi disebut bisa lebih parah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri. Kok bisa?
Hal ini disampaikan eks kader Partai NasDem, Zulfan Lindan, saat menajdi narsum di akun YouTube Total Politik.
“Sebenarnya orang Indonesia gampang melupakan perbedaan, tetapi kalau perbedaan itu ditambah dengan hal-hal lain yang justru mempertebal perbedaan itu bisa jadi lebih parah dari hubungan SBY dan Megawati,” ucao Zulfan Lindan, Senin (26/12/2022).
Menurtnya sumber permasalahan antara kedua pasangan yang disebutkan di atas berbeda jauh.
Zulpan menuturkan, persoalan yang terjadi antara SBY dan Megawati disebabkan oleh kepentingan perasaan, sedangkan Surya Paloh dan Jokowi akar permasalahannya adalah perbedaan pandangan politik.
“Kental sekali nuansa politiknya, ini sudah perbedaan prinsip,” kata dia.
Perseteruan antara Jokwoi dan Surya Paloh tidak terlepas dari keputusan Nasdem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Anies disebut bernuansa islami, sangat jauh berbeda dengan gaya politik Jokowi.
“Ini kan soal personifikasi, Anies dipersonifikasikan representasi kelompok kanan sehingga Pak Jokowi tak setuju dengan pola itu, makanya kalau kita lihat pertarungan ini akan panjang,” jeals dia.
“Bukan hanya soal Jokowi tapi soal Anies dan Pak Surya juga lain. Pak Surya ini kan bukan kiri, bukan kanan, dan bukan tengah, dia memanfaatkan situasi saja,” Zulfan Lindan menambahkan.
Baca Juga: Kisruh Jokowi Vs Surya Paloh Lebih Sengit Dibanding Megawati Vs SBY: Bakal Panjang
Sebelumnya dalam acara yang sama, Zulfan menyebut kalau Surya Paloh sempat meminta izin ke Jokowi terkait keputusan Nasdem yang bakal menjagaokan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Jokowi disebutkan tidak setuju dengan keputusan pendiri Metro TV tersebut.
“Dia (Surya Paloh) bicarakan sama Presiden, tapi Presiden nggak setuju,” ucapnya.
Gegara Nasdem ngotot menjagokan Anies dan berujung dekalarasi, Jokowi disebutnya kesal. Terbukti Jokowi tidak hadir ke acara HUT partai Nasdem, termasuk tidak mengirim video ucapan selamat ulang tahun ke partai yang diketuai Surya Paloh.
“Yang menjadi marah kan (tetap) dijalankan juga walaupun tak setuju, nah berarti ini konfrontatif,” kata dia.
Berita Terkait
-
Dianggap Bisa Hadapi Paslon Hasil Endorse Jokowi, Demokrat Terus Perjuangkan Anies-AHY di Koalisi Perubahan
-
Pemicunya Anies, Perang Dingin Jokowi Vs Surya Paloh Bakal Lebih Sengit dari Megawati Vs SBY?
-
Hitung-hitungan Jika Reshuffle untuk Depak NasDem dari Kabinet, Jokowi Siap-siap Dicap Kacang Lupa Kulitnya
-
Survei Bikin Partai Golkar Dan PDIP Ribut, Rocky Gerung: Bohong, Ganjar Punya 42,8 Persen Suara
-
Saling Serang Politisi Nasdem dan PDIP Terkait Isu Perombakan Kabinet
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional