Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta Nurcahyo angkat bicara soal bakal calon presiden (bacapres) dari NasDem Anies Baswedan yang mendapatkan 'nama baptis' Yohanes saat berada di Papua. Ia menyambut baik pemberian nama dari gereja itu.
Menurut Nurcahyo, pemberian nama dari gereja ini merupakan sekadar apresiasi dari kelompok beragama. Bahkan, hal ini disebutnya sebagai bukti Anies tak pernah melakukan politisasi agama.
"Ini kan penghargaan dari pihak lain, justru harusnya ini merupakan catatan bahwa Pak Anies tidak melakukan politisasi agama sehingga tokoh agama lain mengapresiasi," ujar Nurcahyo saat dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).
Sudah sewajarnya, kata Nurcahyo, apabila ada tokoh publik yang menerima apresiasi dalam bentuk apapun dari kelompok tertentu.
"Kita tidak mungkin menolak apresiasi dan penghargaan dari publik, terhadap tokoh tertentu, terhadap siapapun kita tidak bisa,kita terima saja," ucapnya.
Karena itu, ia meminta masyarakat tak khawatir Anies akan melakukan politisasi agama selama proses menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Ia menilai pihak yang mengaitkannya adalah mereka yang tidak suka dengan Anies.
Selain itu, hal ini juga menunjukan sosok Anies diterima di semua kalangan, termasuk semua kelompok beragama.
"Publik harusnya merasa nyaman dan merasa bahagia, karena itu hanya isu aja yang dihembuskan oleh orang-orang yang tidak menyukai Pak Anies. Padahal kan enggak, enggak ada apa-apa," pungkasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mendapatkan nama Yohanes dari pemuka agama. Penyematan nama itu muncul dalam video yang diunggah oleh akun Twitter Komunitas Katolik Garis Lucu. Pada video tersebut tampak Anies mendatangi sebuah rumah doa di Papua. Anies disambut oleh para pemuka agama setempat dan dikalungkan noken.
Baca Juga: Novel Bamukmin Tidak Persoalkan Anies Dapat Nama Baptis Yohanes: Yang Diharamkan Pluralisme
Setelah mendapatkan sambutan baik, sang pemuka agama kemudian memberikan nama Yohanes pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka agama dihadapan Anies Baswedan.
Video penyematan nama Yohanes itu sontak menjadi gorengan politik oleh berbagai pihah. Salah satunya direspons salah satunya politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul.
"Bapak Yohanes AB semoga menjadi presiden RI yang pertama yang nonmuslim, paten, MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul dalam cuitannya.
Tak hanya Ruhut, pegiat media sosial Mazdjo Pray juga mengomentari Anies yang mendapat nama Yohanes.
"Selamat dengan nama baru yang sekarang melekat di bapak. Gimana rasanya pak jadi minoritas?" tutur Mazdjo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran