Suara.com - Satuan Ditreskrimsus Polda Kalimantan Utara telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menangani sejumlah kasus besar di wilayah hukum Kaltara sepanjang Tahun 2022. Tercatat, 26 kasus yang ditangani Ditreskrimsus Polda Kaltara selama 2022, termasuk kasus korupsi.
"Jumlah 26 kasus ini naik 60 persen dibandingkan penanganan kasus di Tahun 2021 lalu," ujar Direktur Kriminal Khusus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Hendy F Kurniawan, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Sabtu (31/12/2022).
Hendy memaparkan bahwa 26 kasus tersebut terbagi dalam 9 jenis kasus dan tiga diantaranya adalah kasus korupsi yang menyita perhatian publik. Kasus korupsi tersebut adalah pengungkapan dugaan tindak pidana korupsi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan Kelas III, Kaltara. Tiga pegawai KSOP ditangkap karena diduga melakukan pungutan liar.
Kedua, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Utara berhasil mengungkap perkara dugaan tindak pidana korupsi revitalisasi saluran air Malinau-Mansalong, Kabupaten Nunukan Tahun Anggaran 2021. Kasus korupsi berpotensi merugikan keuangan negara Rp 3-4 miliar.
Proyek Revitalisasi Saluran Air Malinau - Mansalong ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) wilayah I Kalimantan Utara.
Kegiatan Revitalisasi Saluran diantaranya Revitalisasi Saluran Air tersebut dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 7.639.880.000,-.
Ketiga, pengungkapan perkara dugaan tindak pidana korupsi, dalam proyek konstruksi landscape arena pelangi intimung tahap II tahun 2020 di Kabupaten Malinau. Berdasarkan audit PKKN oleh tim auditor, kerugian keuangan negara akibat korupsi ini mencapai Rp1,34 miliar. Proyek ini memiliki pagu anggaran Rp4.665.573.700 yang bersumber dari APBD daerah.
"Pengungkapan enam kasus lainnya adalah perdagangan ballpress (karung padat berisi pakaian bekas) illegal dari Malaysia; perdagangan kosmetik tanpa izin edar dari kantor balai POM; tindak pidana pertambangan ilegal di wilayah kecamatan Sekatak; kasus BBM yang tidak sesuai dengan dokumen; perkara tindak pidana penipuan online dengan mengatasnamakan Dirreskrimum Polda Kaltara; dan penanganan perkara Tindak pidana penipuan jual beli mobil online," jelas Hendy.
Hendy lalu memaparkan status dari 26 kasus yang ditangani selama satu tahun menjabat Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltara. Sebanyak 11 kasus, kata dia, sudah masuk tahap P-22 (penyerahan tersangka dan barang bukti), 3 kasus masuk tahap P-21 (hasil penyidikan sudah lengkap), 3 kasus berstatus SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), 2 kasus dalam tahap lidik dan 6 kasus dalam tahap sidik.
Baca Juga: 219.675 Pelanggar Terekam Kamera ETLE di Sumut Sepanjang 2022
"Adapun berbagai kasus besar sepanjang tahun 2022, selama 12 bulan berjalan, beberapa kasus menyeruak hingga menjadi perbincangan di tengah masyarakat, pasalnya kasus tersebut juga melibatkan oknum aparat," ungkap Hendy.
Lebih lanjut, Hendy mengatakan, selamat bertugas dirinya selalu berupaya membangun tim yang solid serta presisi di Ditreskrimsus Polda Kaltara. Karena itu, kata dia, pihaknya bisa meraih prestasi yang membanggakan meskipun dengan kondisi personel yang minim.
"Minimnya personel, di mana baru 38 persen, tidak menyurutkan prestasi yang dicapainya. Semua personel bekerja sesuai level competancy dan networking sehingga menghasilkan capaian prestasi sesuai tujuan organisasi. Alhamdulilah, berkat anak buah yang hebat, bekerja dalam satu tim yang solid, dapat menunjukan performa terbaik Ditkrimsus Polda Kaltara," pungkas Hendy.
Berita Terkait
-
Segini Jumlah Personel Polres Purwakarta Untuk Pengamanan Malam Tahun Baru 2023
-
Tak Terima Nikita Mirzani Divonis Bebas Jaksa Ajukan Banding, Dito Mahendra Resmi Dilaporkan Polisi
-
CEK FAKTA: Verrel Bramasta Ditangkap Polisi Setelah Lakukan Kekerasan pada Wartawan, Benarkah?
-
Warga Curhat Minta Fasilitasi Keamanan Ditingkatkan, Polda Metro Jaya Bakal Tambah CCTV dan Dirikan Posko
-
Polda Metro Jaya: Sebanyak 36.608 Kasus Kejahatan Terjadi di Jadetabek Sepanjang Tahun 2022
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Airlangga Ungkap 8 Paket Ekonomi, Diskon Pajak hingga Bantuan Pangan Diperluas
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta
-
Oknum Mengaku Anggota lagi-lagi Berulah, Orang Rumah Zaskia Adya Mecca Menjadi Korban
-
Ingatkan Pemerintah Soal Pemborosan, Legislator PKS: Perlu Dijelaskan Apa Itu Ibu Kota Politik
-
Digoyang Isu Pencopotan Terkait Wacana Reformasi Polri, Kapolri Listyo Dibela Buruh KSPSI, Mengapa?