Suara.com - DPP PDI Perjuangan menyebutkan bahwa terbuka kemungkinan Megawati Soekarnoputeri mengumumkan calon presiden 2024 di perayaan HUT PDIP ke-50 nanti. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan bidang pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto.
"Meski kemungkinan itu ada, tapi rasanya kecil ya (Megawati capres saat HUT PDIP)," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul kepada wartawan, Senin (2/1/2023).
Ia mengatakan, membaca pikiran Megawati bukan lah perkara yang mudah. Meski Pacul sering rapat bersama dengan Megawati.
"Tapi membaca alam pikir ibu ketua umum kami, rasanya tidak gampang. Ketika saya tugas sebagai DPP partai periode 2010-2015, praktis tiap minggu kami rapat hadir fisik bersama Ibu ketum dua kali," ujarnya.
"Dengan frekuensi setinggi itu saja saya jarang sekali tepat menerka keputusan ibu, apalagi sekarang yang akibat covid sudah sangat jarang rapat dengan hadir fisik maka praktis terkaan makin melenceng jauhlah," sambungnya.
Lebih lanjut, kata Pacul, soal satu-satunya keputusan Megawati yang bisa dipastikan yakni hanya landasan mengenai kebangsaan saja.
"Hal yang bisa saya pastikan bahwa setiap keputusan ibu selalu punya landasan kepentingan bangsa, kepentingan nasional tidak pragmatis sebagaimana yang sering kita temui pada pemikiran kebanyakan orang," tuturnya.
HUT PDIP
Untuk diketahui, PDIP bakal menggelar perayaan HUT ke-50 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 10 Januari mendatang. Dalam acara tersebut nantinya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Meski Miliki Elektabilitas Tinggi, Refly Harun Sebut Ada Kekhawatiran Megawati Terhadap Ganjar
Hasto menyampaikan, bahwa acara HUT PDIP ke-50 nanti akan dimulai rangkaiannya sejak pagi.
"Dimulai dari pukul 09.00 WIB dan juga akan dihadiri oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Hasto dalam konferensi pers daring, Jumat (30/12) pekan lalu.
Hasto mengatakan, momen HUT ke-50 PDIP ini akan menjadi pembuka untuk memasuki tahun politik tahun 2023.
Selain itu, ia menyampaikan, peringatan HUT ke-50 PDIP ini akan menjadi bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu 2024. Sehingga, kata dia, sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
"Semoga dengan tema ini, tahun 2023 sebagai tahun politik benar-benar mendorong spirit gotong royong bahwa Pemilu sebagai momentum lahirnya pemimpin-pemimpin nasional yang baru. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita dengan menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi," tuturnya.
Adapun sedianya acara tersebut sebelumnya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Namun, dengan pertimbangan matang serta mengingat GBK Senayan akan dipersiapkan untuk gelaran sepak bola FIFA maka akhirnya kegiatan dialihkan ke JIEXPO Kemayoran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah