Suara.com - Beredar informasi mengenai bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, mengalami pembantaian dan pembacokan saat melakukan safari politik.
Informasi ini disebarkan melalui video yang diunggah oleh kanal YouTube ISTANA POLITIK belum lama ini.
Dalam unggahannya, kanal YouTube ini menuliskan narasi sebagai berikut.
"Safari Politik Anies Berakhir Tragis, Anies Dibantai dan Dibacok Orang Tak Dikenal."
Melalui thumbnail video juga diketahui informasi yang menyebut akibat pembantai dan pembacokan tersebut, Anies Baswedan sedang dalam keadaan kritis.
"Anies Baswedan Sekarat! Setelah Dibantai Orang Tak Dikenal," keterangan yang ada di thumbnail video seperti dikutip Suara.com pada Rabu (4/1/2023).
Hingga kini, video ini telah ditayangkan lebih dari 11 ribu kali. Puluhan komentar juga telah membanjiri unggahan ini. Tak sedikit netizen yang mempercayai narasi ini.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Baca Juga: NasDem Minta MK Libatkan dan Dengarkan Pandangan Partai di Parlemen soal Sistem Pemilu
Berdasarkan penelusuran, klaim Anies Baswedan mengalami pembantaian dan pembacokan saat melakukan safari politik adalah salah.
Dalam video ini sama sekali tidak menjelaskan soal pembacokan yang dialami oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Narator dalam video ini justru hanya membacakan artikel berjudul Anies Baswedan 'Dibantai' Mahasiswa saat Safari Politik di Sumut yang diunggah oleh media VIVA.co.id.
Dikutip dari artikel tersebut, didapatkan informasi bahwa saat itu Anies Baswedan sedang menghadiri forum diskusi dengan mahasiswa di Kota Medan, Sumatera Utara dengan tajuk Diskusi Bareng dan Santai (Dibantai).
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar Anies Baswedan dibacok saat melakukan safari politik adalah keliru.
Berita Terkait
-
NasDem Minta MK Libatkan dan Dengarkan Pandangan Partai di Parlemen soal Sistem Pemilu
-
Gaduh Reshuffle: PDIP Vs NasDem Terlanjur Ribut, Jokowi Masih Kalem 'Tunggu Saja'
-
Djarot PDIP Minta Menteri NasDem Mundur dari Kabinet, Johnny Plate: Terlalu Banyak Politisi Jadi Presiden Dadakan!
-
Fahri Hamzah Getol Serang Anies Baswedan, Musni Umar Ungkap 'Jeroan' Partai Gelora
-
KPK Disebut Bakal Naikkan Status Kasus Formula E ke Penyidikan, Akal-akalan buat Halangi Anies Baswedan?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf