Suara.com - Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo yang lama berkonflik, yakni Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) dan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat SISKS PB XIII Hangabehi akhirnya bertemu pada Selasa (3/1/2023) di Sasana Narendra Keraton Solo, Jawa Tengah.
PB XIII datang bersama Permaisuri GKR Pakubuwana XIII. Sementara itu, Gusti Moeng diantar oleh Putra Mahkota Keraton Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya. Adapun pertemuan itu dijembatani kerabat Keraton Solo, Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Herniatie Sriana Munasari.
Satu hari setelah pertemuan tersebut, keluarga Keraton Solo itu bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (4/1/2023) siang. Jamuan makan siang bersama diadakan di Loji Gandrung dan menjadi momen berakhirnya konflik
Dua Kubu Sepakat Berdamai
Pertemuan itu membuka lembar baru bagi pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. GKR Wandansari Koes Moertiyah dan SISKS Paku Buwono XIII Hangabehi menyatakan mereka sepakat untuk berdamai. Dalam hal ini, seluruh keluarga besar juga akan turut serta.
Permaisuri menambahkan, masalah antarkeluarga yang sebelumnya sempat menyita atensi masyarakat sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Semua pihak kini telah setuju untuk membantu PB XIII dalam mengelola keraton.
Ketua LDA GKR Wandansari Koes Moertiyah juga mengucapkan terima kasih atas undangan jamuan makan siang dari Pemkot Surakarta. Upaya itu disebutnya progresif lantaran mampu meredam konflik internal yang terjadi sejak 2012.
Segera Bentuk Tim Revitalisasi
Dalam acara jamuan tersebut, GKR Paku Buwono meminta Pemkot untuk segera merevitalisasi Keraton Solo karena Sinuhun telah memberikan izin. Sementara itu, Gusti Moeng mengatakan, Gibran sudah mempresentasikan program tersebut.
Baca Juga: Gibran Tegaskan Keraton Kasunanan Surakarta Belum Masuk Titik Prioritas Pembangunan di Solo
Gibran kemudian menanggapi jika proses revitalisasi memerlukan adanya sinergi antar Pemkot Solo dan keraton. Ia pun mengusulkan pembentukan tim kecil dalam waktu dekat untuk menyiapkan rencana ini.
Tim kecil itu, lanjut Gibran, akan berperan menyiapkan pelaksanaan revitalisasi dengan menggandeng berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kota Surakarta, seluruh kerabat keraton, pemerhati cagar budaya, hingga sejarawan.
Namun, target waktu terbentuknya tim tidak disebut secara rinci. Terlebih pada tahun ini, anggaran dari pelat merah masih belum tersedia. Gibran menuturkan dana APBD dan APBN telah final, sehingga proses revitalisasi masih perlu menunggu.
Sisakan Laporan Dugaan Penganiayaan dan Pencurian
Perdamaian Keraton Kasunanan Solo menyisakan sejumlah aduan dan pelaporan dugaan penganiayaan dan pencurian. Pihak Raja Keraton Kasunanan Solo Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII) dan pihak LDA memang sempat melapor ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.
Terkait kasus yang tengah diselidiki ini, KGPH Purbaya menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah korban. Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan tim kepolisian akan melakukan upaya restorative justice.
Berita Terkait
-
Gibran Tegaskan Keraton Kasunanan Surakarta Belum Masuk Titik Prioritas Pembangunan di Solo
-
Ajukan Syarat untuk Revitalisasi Keraton Solo, Gibran: Semua Keluarga Besar Setuju
-
Dua Kubu Keraton Solo Berdamai, Polresta Solo Upayakan Restorative Justice Soal Laporan ke Polisi
-
Dua Kubu yang Berkonflik Akhirnya Berdamai, Ini Harapan Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta
-
Sinuhun PB XIII dan Gusti Moeng di Loji Gandrung, Sudah Bersatu dan Tidak Ada Apa-apa
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Survei IPO: Kepuasan Publik ke Prabowo Naik Signifikan! Apa Rahasianya?
-
Tragis! JK Ditusuk Manusia Silver di Kolong Jembatan, Begini Kronologi dan Motifnya!
-
Kasus Eksploitasi Terapis Anak di Delta Spa Berbelok: Laporan Dicabut, Keluarga Tiba-tiba Menghilang
-
Bunuh Bos Agen Elpiji di Kebon Jeruk Gegara Utang, Adegan Sadis Pemilik Kontrakan Terkuak!
-
Polri Tetapkan 2 Petinggi BUMD Riau Tersangka Korupsi Blok Migas Langgak, Negara Rugi Rp33 Miliar
-
Viral Menkeu Purbaya Cueki Uluran Tangan Kepala Biro Kemenkeu, Netizen Heboh!
-
Bahlil Lahadalia Busung Lapar Sewaktu Kuliah, Apa Orang Dewasa Memang Bisa Mengalaminya?
-
Prabowo Instruksikan: Mobil Maung Jadi Kendaraan Dinas Para Menteri! Ini Kata Fadli Zon
-
Survei Kabinet Prabowo: Amran-Purbaya Meroket, Bahlil dan Natalius Pigai Paling Buncit
-
Soeharto Pahlawan Nasional 2025? Kontroversi Mencuat, Fadli Zon Pegang Kunci