Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, begitu mencuri perhatian belakangan ini. Pasalnya Fahri tak ragu mengkritik berbagai manuver politik yang terjadi jelang Pemilu 2024, termasuk rencana pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem.
Salah satu yang dipermasalahkan Fahri adalah pencapresan Anies dapat melanggengkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Rakyat itu jangan diantarkan kepada ketegangan perasaan, politik identitas, agama, suku, ini harus dihapus," jelas Fahri, dikutip dari kanal YouTube Macan Idealis, Jumat (6/1/2023).
"Pindahkan ini kepada ketegangan gagasan, gimana urus negara, gimana menebar kesejahteraan, menegakkan sistem keadilan, memberantas korupsi, menegakkan hukum, memperbaiki kepolisian, dan seterusnya," sambungnya.
Hal itulah yang membuat Fahri kurang setuju dengan pencapresan Anies oleh Partai NasDem, alih-alih mempermasalahkan Anies secara individu.
"(Mereka) berasumsi bahwa massa emosi itu harus dikonsolidasi kembali, menjadi massa dari seorang calon, itu yang saya tentang," tegasnya.
Karena itulah Fahri berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatur mekanisme agar partai-partai memperkenalkan terlebih dahulu konsep dan visi-misi mereka alih-alih langsung menggandeng bacapres.
"Sekarang tiba-tiba NasDem jadi partai Islam, kan lucu gitu lho. Lha terus kemarin ngapain aja lu bos? Jangan gini dong, kan capek kita kalau kayak begini," tutur Fahri.
Fahri tidak mempermasalahkan bila Partai NasDem sudah mantap menggandeng Anies. "(Tapi) yang lain juga dong, sehingga dalam kontestasi ini gagasannya akan ditentang (diperdebatkan) orang," kata Fahri.
Baca Juga: Cek Fakta Anies Baswedan Daftar Kartu Prakerja Karena Jobless, Ini Momen dan Kejadian Aslinya
Ketua DPP Partai Gerindra Vasco Ruseimy selaku pembawa acara lantas mengungkit soal sepak terjang Partai NasDem yang sebelumnya mendukung Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
"Rakyat Indonesia ini cepat lupa ya. Dulu ada sebuah partai yang mendukung penista agama, sekarang didukung karena (mengusung Anies)," ujar Vasco.
Hal inilah yang kemudian diamini Fahri sebagai bentuk politik berbasis perasaan. "Begitu Anda menguat di perasaan ini, akan ada konsolidasi menguat di perasaan (lain)," terang Fahri.
"Makanya saya bilang, ekstrem kanannya Anies, ekstrem kirinya Ganjar. Karena di belakang Ganjar itu juga takut (terhadap kubu Anies). Terus ini apa? Perasaan, menemukan simbol," imbuhnya.
Fahri kemudian mengungkit perannya dalam membentuk kabinet rekonsiliasi yang berujung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk ke kabinet Presiden Joko Widodo.
"Harusnya rekonsiliasi itu dirawat, tapi rupanya kan tidak selesai, ekstremnya masih ada," tandasnya, yang dalam hal ini diduga dimanfaatkan oleh Partai NasDem dan Anies untuk mendulang massa.
Berita Terkait
-
Menteri NasDem Didesak Mundur, Borok Jokowi Dikorek Habis: Dia Mangkrakkan SBY
-
NasDem Jangan Kelewat PD, Reshuffle Kabinet Bukan Gegara Deklarasi Anies, KSP: Gak Ada Urusan!
-
Demokrat Konsisten Dukung Anies Baswedan, Tak Akan Goyah Meski Digoda Jatah Menteri
-
'Seolah Pahlawan Baru' Fahri Hamzah Kuliti Jejak Anies Dompleng ke Penguasa: Dari SBY, Jokowi, Prabowo hingga Paloh
-
Pantas Tak Berhenti Serang Anies Baswedan, Ternyata Fahri Hamzah Dukung Sosok Ini Jadi The Next Jokowi?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka