Suara.com - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengungkap celah untuk pemakzulan Presiden Joko Widodo usai penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja akhir tahun 2022 kemarin.
Isu ini menambah panjang kontroversi yang meliputi Perppu Cipta Kerja hingga turut ditanggapi oleh mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Dilihat di kanal YouTube Realita TV, Rizal memang tidak blak-blakan mendukung pemakzulan Jokowi tersebut. Pasalnya Rizal menilai tidak berkapasitas mengomentari sisi legal dari kemungkinan pemakzulan tersebut.
Namun Rizal dengan tegas mendorong Jokowi untuk mundur saja dari jabatannya sebagai presiden. Bahkan tanpa ragu ekonom senior itu membongkar sederet "dosa" yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi.
"Sebetulnya saya tidak lihat dari konteks legal-nya. Bahwa pemerintah ini gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat. Rakyat makin susah gitu lho," terang Rizal, dikutip pada Sabtu (7/1/2023).
"Yang kedua gagal menegakkan hukum yang benar. Bisanya cuma utang doang, bikin susah rakyat," sambungnya.
Rizal menilai sudah tidak ada lagi hal positif yang bisa dibanggakan dari pemerintahan Jokowi sehingga dia menyarankan supaya sang RI 1 mengundurkan diri saja.
"Jadi dalam konteks begitu, sudah pantas banget lah Pak Jokowi mengundurkan diri karena dia nggak bisa nyelesaiin masalah kok. Kalau soal argumen legalnya, saya kira pakar hukum tata negaranya sudah bersuara," kata Rizal.
Rizal juga mengkritik keras penerbitan Perppu Cipta Kerja yang disebut-sebut demi mengantisipasi krisis global yang disinyalir terjadi tahun 2023 ini.
Baca Juga: Soal Isi Pertemuan dengan Jokowi di Istana, Menhan Prabowo: Rahasia!
"Itu argumen ngawur punya. Mengatasi krisis hari ini aja nggak bisa, terus diharapkan bisa mengantisipasi menyelesaikan krisis yang lebih berat. Ya nggak bisa lah," jelasnya.
Rizal mendasarkan pernyataannya ini dari pengakuan rektor beberapa universitas swasta yang sudah babak belur karena ekonomi yang ambruk akibat pandemi Covid-19. Pasalnya banyak mahasiswa mereka yang tak mampu membayar biaya kuliahnya, sementara di sisi lain kampus juga tidak tega untuk mengeluarkan.
"Kita harap ini pemerintah mampu beresin ekonomi sehingga mahasiswa kembali normal bisa bayar uang kuliahnya. Ternyata kan nggak bisa. Terus pemerintah ini diharapkan mampu nyelesaiin masalah lebih berat lagi, ya nggak bisa, nggak mampu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Salah Langkah? Ahli Kebijakan Publik Sebut Perppu Cipta Kerja Jadi 'Bonus' untuk Anies Baswedan
-
Gibran Dikiritik karena Unggah Meme Patrick dengan Tulisan Wleowleowleo: Kok Gini Bisa Jadi Walkot?
-
'Boleh Tapi Tak Setuju' Gibran Jadi Orang Paling Keras Menenatang Jokowi Jadi Gubernur Jakarta, Alasannya..
-
Safari Politik Sana-sini Elektabilitas Anies Masih Disalip Ganjar, Efek Jokowi Lebih Berpengaruh?
-
Disebut Secara Blak-blakan Ngawur dan Bodoh oleh Mahfud MD, Ini Respon Telak Rizal Ramli
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?