Suara.com - Pakar Komunikasi Politik Prof Karim Suryadi menilai Jokowi tidak semestinya ikut campur dalam pencapresan 2024 lebih detail.
Karim menyebut jika Jokowi masih menjadi presiden, maka dia adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, dan bukan partai politik.
Pasalnya, Jokowi sebagai kepala negara merupakan bapak dari semua anak, atau siapapun itu tokohnya di Indonesia tanpa pandang bulu.
Oleh karena itu, Karim menyampaikan bahwa Jokowi seharusnya menjaga jarak yang sama. Selanjutnya Karim menjelaskan soal alasan seorang presiden secara umum melakukan reshuffle kabinet.
Karim menyampaikan bahwa reshuffle biasanya dilakukan untuk mengatasi guncangan politik yang tiba-tiba. Selain itu, adapula untuk menyesuaikan strategi pemerintahan terhadap perubahan keadaan politik dan kebijakan.
"Pertanyaannya sekarang, guncangan politik apa yang sedang melanda Indonesia? Gak ada. Apa yang sekarang berubah?," ujar Karim dikutip Suara.com dari tayangan tvOneNews, Minggu (08/01/2023).
"Kalau kita kembalikan kepada tradisi bahwa reshuffle untuk kepentingan rakyat, sekarang kan yang dipikiran rakyat hanya soal RUU Cipta Kerja kan gitu," sambungnya.
Atas dasar demikian, Karim menyampaikan jika ingin dilakukan reshuffle, maka reshuffle itu harus menjadi bagian dari usaha untuk mengatasi kegentingan yang memaksa dalam bidang ekonomi.
Lantas menurutnya, meskipun reshuffle merupakan hak prerogatif dari presiden, namun hal tersebut seakan hanya menjadi 'tameng' saja karena alasannya seperti tidak jelas.
Baca Juga: Jokowi Bebas Mau Reshuffle Kabinet dengan Alasan Apapun, Pengamat: Kenapa PDIP Ikut Cawe-cawe?
"Karena itu maka menurut saya, meskipun hak mengganti menteri ada pada tangan presiden, tapi penjelasan tentang reshuffle kali ini tidak memadai, hanya mengatakan bahwa itu adalah hak prerpogatif presiden," jelas Karim.
Karim melanjutkan, jika hal tersebut dilanjutkan akan menimbulkan dampak yang luas, terutama harus mempertimbangkan sensitifitas dunia usaha, bursa efek dan lainnya.
Kata Karim, reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju disasar hanya kepada menteri yang akan memiliki kepentingan politik pada tahun 2024 mendatang.
"Menurut saya, kalau ingin dilakukan reshuffle, lakukanlah. Tetapi yang harus kita reshuffle menurut saya konkrit saja. Ganti semua menteri yang sudah memajang namanya di baliho calon presiden biar fokus," jelasnya.
"Jadi fokuslah presiden sebagai kepala pemerintahan, yang tugasnya mengaransemen para menteri untuk fokus pada kerja sampai 2024 selesai," tambah Karim.
Berita Terkait
-
Jokowi Bebas Mau Reshuffle Kabinet dengan Alasan Apapun, Pengamat: Kenapa PDIP Ikut Cawe-cawe?
-
Tes Psikologi: Objek Pertama Dilihat, akan Mengungkap Kekuatan Karakter Terbesar Sesungguhnya yang Anda Miliki
-
Jokowi Asik Main Lato-lato saat Temani Cucu-cucunya Liburan, Warganet Penasaran: Harganya Berapa ya?
-
Anak Jokowi Tak Dikenal di Swiss, Kaesang Pangarep Jadi Tukang Foto Bule di Puncak Gunung Salju
-
Kemenkominfo Blokir 1.321 Konten Hoaks Bertema Politik
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka