Suara.com - Putri Candrawathi kembali menjalani sidang dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Rabu (11/1/2023).
Dalam sidang tersebut, istri Ferdy Sambo ini tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan detik-detik Brigadir J melakukan dugaan pelecehan seksual kepadanya.
"Saudara menghubungi Richard. Pada waktu itu kan Susi naik dulu ya waktu saudara jatuh terduduk itu?" tanya Hakim.
"Setelah saya jatuh terduduk, saya tersadar ketika Susi memegang kaki kanan saya, dia menggoyang-goyangkan kaki saya. Dia bilang 'Ibu-ibu'," jawab Putri sambil sesegukan.
Merespons kejadian tersebut, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Nelson Simanjuntak, menyebut jika tangisan Putri Candrawathi hanyalah air mata buaya.
"Sebuah lagu tahun 70-an judulnya Rain and Tears, To the many of fun . Itu dia ya, jadi air mata ini air mata macam mana saya ini mau bilang. [Air mata buaya?] Iya, kata lagu itu," kata Nelson seperti dikutip Suara.com melalui tayangan kanal YouTube Official iNews pada Kamis (12/1/2023).
Nelson Simanjuntak juga mempertanyakan mengapa Putri Candrawathi baru mengungkap soal dugaan pelecehan seksual baru-baru ini. Ia mengujarkan bahwa jika saja kejadian tersebut benar-benar terjadi, seharusnya Putri langsung melaporkan hal tersebut.
"Kalau korban pemerkosaan ini kan delik biasa ini, kalau nggak salah di Pasal 285, ya mau ngadu ngadu aja lah, sudah berapa bulan. Kok mengadunya sekarang," kata Nelson.
Ia pun dengan tegas mengungkapkan jika kasus yang menimpa Brigadir J murni pembunuhan berencana dan bukan pelecehan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Breaking News Ferdy Sambo Kaget Jessica Wongso Beri Bukti Ini di Depan Hakim?
"Mulai Juli kita masukan LP aduh ini sudah jelas pembunuhan perencanaan, bukan pelecehan seksual dan ini sudah ditutup habis oleh kepolisian," pungkasnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Breaking News Ferdy Sambo Kaget Jessica Wongso Beri Bukti Ini di Depan Hakim?
-
Jurus Baru Putri Candrawathi 'Salahkan' LPSK: Saya Korban Kekerasan Seksual, Kenapa Dituduh Selingkuh?
-
Putri Candrawathi Geram Dituduh Selingkuh dengan Yosua dan Kuat Ma'ruf: Gimana Mental Anak Saya?
-
Putri Candrawathi Tak Akui Ajak Kuat Ma'ruf ke Lantai 3 Rumah Saguling, Cuma Jawab 'Lupa' Saat Disentil
-
Putri Candrawathi Baru Tahu Brigadir Yosua Tewas Satu Hari Pasca Kejadian, Kok Bisa?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang
-
Menteri PPPA Kecam Pelecehan Seksual di Bekasi:Dalih Agama Tak Bisa Jadi Pembenaran
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!
-
Babak Baru Korupsi Chromebook: Kejagung Mulai 'Korek' Azwar Anas dalam Proses Lelang di LKPP
-
Kemenag Ungkap Lonjakan Nikah Siri Pada Anak Muda, Ada 34,6 Juta Pernikahan Tak Tercatat Negara
-
Misteri Mi Goreng Lembek! Fakta di Balik Keracunan MBG Massal Siswa SDN 01 Gedong Terungkap
-
Pemda Didukung Mendagri untuk Sukseskan Implementasi PSEL
-
Ilham Habibie Ungkap KPK Akan Kembalikan Mobil Mercedes Benz Ayahnya yang Disita dari Ridwan Kamil
-
Menu MBG Bermasalah? 20 Siswa SDN 01 Gedong Jaktim Diduga Keracunan Usai Santap Mi Goreng
-
Kematian Diplomat Arya Daru: DPR Desak Investigasi Independen dan Ekshumasi