Suara.com - Dokter pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe, dr Anton Mote kini menjadi perbincangan publik. Pasalnya, dokter asal Papua ini mengungkap bahwa pasiennya tersebut tidak dipenuhi kebutuhannya selama dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Hal ini pun diungkapnya karena keluhan Enembe yang tidak mendapat asupan karbohidrat karena hanya disediakan nasi, bukan ketela atau ubi yang biasa jadi makanan pokok sehari-harinya.
"Tadi saya baru tanya tentang makan saja (kepada Enembe), di sini rumah sakit ini tidak siapkan ubi dan ketela hanya siapkan nasi. Akhirnya hari ini karbohidratnya tidak ada," kata dr Anton saat ditemui di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (12/01/2023) kemarin.
Protes dr Anton terhadap pelayanan Enembe sebagai tersangka kasus penyelewengan dana ini pun disoroti oleh banyak orang. Beberapa warganet pun penasaran dengan sosok dr Anton yang sebenarnya. Simak inilah profil dr Anton selengkapnya.
Dokter Anton Tony Mote merupakan dokter pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe yang sudah menemani Enembe sejak lama, terutama saat Enembe beberapa waktu lalu sempat mangkir dari panggilan KPK akibat sakit yang dideritanya.
Menyadur dari website resmi Kabupaten Nabire, Papua, Anton sendiri pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Nabire pada Maret 2021 lalu. Sepak terjangnya sebagai dokter juga sudah dimulainya sejak lulus kuliah.
Usai mendapatkan gelar sarjana dari fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, ia pun mengabdi kembali kepada kampung halamannya, Papua dan menjadi salah satu dokter umum terkenal di Papua.
Tak hanya berkarir sebagai dokter, Anton juga sempat menjabat sebagai Pejabat Kabupaten Nabire. Pelantikannya pun dilakukan pada Senin, (29/03/2021) lalu. Pelantikannya juga dihadiri oleh Lukas Enembe selaku Gubernur Papua saat itu.
Anton pun terpilih sebagai Pj Bupati usai terjadinya sengketa Pilkada Nabire 2020 yang menyebabkan MK memutuskan adanya pemungutan suara ulang di Nabire.
Baca Juga: Bantah Lukas Enembe Ditangkap saat Hendak Kabur : Setidaknya Ditemukan Uang Mata Asing dan Paspor!
Sebelum dilantik menjadi PJ Bupati, Anton pun juga pernah memegang jabatan strategis di RSUD Dok II Jayapura. Ia dilantik menjadi Direktur RSUD Dok II menggantikan drg. Aloysius Giyai pada Agustus 2021 lalu.
Kini, Anton pun menjadi salah satu orang yang "membela" Lukas Enembe. Ia pun juga kini meminta pemerintah untuk memperbolehkan Enembe di rawat di Singapura.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Bantah Lukas Enembe Ditangkap saat Hendak Kabur : Setidaknya Ditemukan Uang Mata Asing dan Paspor!
-
Pengacara Ungkap Kondisi Lukas Enembe saat Diperiksa KPK : Aduh Kasihan Sekali!
-
Lukas Enembe Langsung Dijebloskan ke Rutan KPK Setelah Diperiksa 5 Jam
-
Kuasa Hukum Sebut Pernyataan KPK Soal Lukas Enembe Sehat Bertolak Belakang
-
Lukas Enembe Diberondong 8 Pertanyaan saat Diperiksa Perdana, Kuasa Hukum: Tak Ada yang Berkaitan dengan Materi Kasus
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan