Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah dihebohkan dengan adanya dugaan korupsi program bantuan sosial (bansos) pada tahun 2020 dengan total Rp 2,85 triliun.
Diketahui, dugaan korupsi bansos tersebut dibeberkan langsung oleh seorang pegiat media sosial bernama Rudi Valenka melalui akun Twitter pribadinya @kurawa pada 9 Januari 2023 .
Dalam sebuah utas atau threadnya tersebut, Rudi menjelaskan bahwa Pemprov DKI pada saat itu hendak menanggulangi pandemi Covid-19 dengan menyalurkan bansos dengan total Rp 3,65 triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.
Akun itu juga menyebut bahwa terdapat sebanyak 1.000 temuan ton beras dengan bentuk paket lima kilogram di tempat penyimpanan tersebut. Ia menyebut bahwa kondisi beras di tempat itu sudah rusak.
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan bahwa itu seharusnya telah disalurkan pada tahun 2020-2021 untuk warga Ibu Kota. Namun, hingga sekarang, ia menyebut beras tersebut masih berada di tempat penyimpanan.
Rudi juga mengakui bahwa ia menemukan dokumen forensik audit dari salah satu kantor akuntan publik terhadap bansos tersebut. Tidak hanya itu, ia juga turut mengunggah sebuah dokumen yang berjudul risalah rapat pada tahun 2022.
Dalam dokumen tersebut, disebutkan jenis rapat itu adalah rapat dewan pengawas, direksi, dan kantor akuntan publik yang melakukan forensik audit terhadap bansos.
Menurut Rudi, dalam dokumen risalah rapat, terdapat kesalahan administrasi yang dilakukan pada saat penyaluran bansos. Ia menyinggung unknown shrinkage atau kehilangan yang tidak diketahui dengan total nilai Rp 150 miliar.
Tidak hanya itu, ia juga membeberkan uang bansos pada tahun 2020 senilai Rp 2,85 triliun ini direncanakan untuk dibagikan dalam bentuk 15 juta paket sembako dan diberikan dalam 11 tahap selama tahun 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Diganggu Isu Dugaan Korupsi Bansos Pemda DKI, Relawan: KPK Silakan Usut
Sementara itu, berdasarkan laporan kantor akuntan publik dan analisa vendor yang ditunjuk Perumda Pasar Jaya, Rudi menuding terdapat nama-nama perusahaan kecil yang tidak dikenal latar belakang maupun profilnya.
Mengetahui adanya kabar tersebut, penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono justru tidak memberikan banyak suara terhadap dugaan kasus korupsi program bantuan sosial (bansos) tersebut.
Heru menekankan bahwa ia tidak mengetahui kasus tersebut. Ia menerangkan bahwa program bansos dari Pemprov DKI tersebut terjadi jauh sebelum ia menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Diganggu Isu Dugaan Korupsi Bansos Pemda DKI, Relawan: KPK Silakan Usut
-
Siap-siap, Beberapa Ruas Jalan di DKI Jakarta Akan Terapkan Jalan Berbayar Elektronik
-
Heboh Tumpukan Beras Rusak di Pulo Gadung Diduga Bansos Covid-19 yang Tak Tersalurkan, Ini Kata Dinsos DKI
-
Transisi Menuju Endemi, Pemprov DKI Atur Jam Kerja ASN
-
Ini 6 Perubahan pada Program Kartu Prakerja 2023, Penerima Bantuan Kini Bisa Daftar!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf