Suara.com - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menduga bahwa ada perselisihan yang terjadi antara Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Ia menilai bahwa Koalisi Perubahan itu bisa berpotensi bubar dalam waktu dekat.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi jika Partai NasDem memberikan tekanan kepada Demokrat dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan.
Selain itu, Arifki juga menilai bahwa ada ketegangan dalam pemilihan cawapres antara dua sosok yang diusulkan, yaitu Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan.
"Dinamika Koalisi Perubahan akan berlangsung lama karena ada tarik-menarik di antara ketiga partai," ujar Arifki pada Sabtu (14/1/2023).
Menurutnya, baik Demokrat maupun PKS juga ingin mendapatkan keuntungan dari popularitas Anies yang telah diusung Partai NasDem.
"Narasi tersebut bakal sulit diperoleh Partai Demokrat dan PKS. Sebab, publik mengetahui posisi kedua parpol tersebut sebagai oposisi," lanjutnya.
Kendati demikian, langkah Demokrat untuk mendapatkan kursi cawapres dinilai sangat wajar karena elektabilitas AHY lebih baik dari kader PKS lain.
"Sebab, survei AHY lebih baik dari kader PKS lainnya. Akan tetapi, modal tersebut tidak cukup lantaran ada beberapa pertimbangan lain yang berpotensi menyulitkan deklarasi," katanya.
Pertimbangan pertama, terkait dengan kesepakatan antara Demokrat dan PKS yang belum kunjung tercapai. Dua partai itu dinilai akan terus bersaing untuk berebut kursi cawapres Anies.
Baca Juga: Prabowo Libas Ganjar dan Anies Secara Telak di Daerah 'Battlegrounds' Ini
"Kedua, belum munculnya kepastian dari koalisi lain untuk memutuskan nama cawapres Anies," tambahnya.
Ketiga, menurutnya NasDem memiliki pertimbangan untuk mengulur deklarasi capres dan cawapres karena posisi menteri kabinet Jokowi mulai disentil anggota koalisi pemerintahan.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Balas 'Kejutan PDIP', NasDem Bakal Umumkan Cawapres Anies Baswedan Bulan Depan
-
Prabowo Libas Ganjar dan Anies Secara Telak di Daerah 'Battlegrounds' Ini
-
Kader Gerindra Kedapatan Selingkuh ke Partai Lain, Nuroji : Silahkan Pindah
-
Khawatirkan Kesehatan Lukas Enembe, AHY Disebut Lupa Prihatin ke Warga Papua, Jhon Sitorus: Blunder!
-
Demokrat Godog Capresnya di Pacitan, Rapat Digelar di Museum Pepo-Memo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian