Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merespons pernyataan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri yang menyematkannya dirinya sebagai raja konflik kepentingan atau 'King Conflict of Interest.'
"Orang mengigau enggak perlu ditanggapi," tegasnya saat dikonfirmasi Suara.com pada Rabu (1/2/2023).
Dia menyatakan pernyataan dari Faisal Basri tak berdasar dan tidak bermutu.
"Karena apa yang disampaikan itu ngawur dan tidak bermutu," tegasnya kembali.
King Conflict of Interest
Sebelumnya Faisal Basri menyebut Moeldoko sebagai raja konflik kepentingan saat menjadi pembicara pada peluncuran Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
Awalnya dia memaparkan tentang bahaya dari konflik kepentingan. Menurutnya yang kondisi konflik kepentingan di Indonesia sudah membahayakan.
"Kalau benturan kepentingan itu masih beradab ya. Kalau ini berkelindan, menyatu dia. Enggak jelas lagi penguasa dan pengusaha itu enggak jelas. Tidak ada batas institusi demokrasi," ujar Faisal Basri.
"Dan kita sudah sampai pada satu titik yang menurut saya sudah SOS (darurat)," sambungnya.
Baca Juga: Moeldoko: Seluruh Personel di KSP Wajib Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Dia mengatakan para investor yang masuk ke Indonesia menyadari terdapat political risk yang membahayakan usaha mereka.Karenanya investor dari luar negeri tidak ingin berlama-lama di Indonesia. Salah satu sektor yang disasar adalah energi nikel.
"Nah dia akan pilih proyek-proyek yang keuntungannya cepat. Keuntungannya cepat, dia tidak membangun infrastruktur segala macam, pokoknya keruk secepat mungkin bawa pulang, nah itulah smelter nikel,"jelasnya.
Agar cepat mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup singkat mereka mencari sokongan perlindungan dari penguasa.
"Penguasa itu yang mampu membuat Undang-Undang, mampu memberikan fasilitas luar biasa, seperti tidak bayar pajak keuntungan selama 20 tahun," ujar Faisal Basri.
Lebih lanjut, investor dari luar tidak memerlukan public relation atau humas. Faisal Basri menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah mengambil peran itu.
"Mereka tidak perlu PR (public relation), karena PR-nya Luhut Pandjaitan sendiri. Enggak perlu PR, jadi murah sekali. Nah itulah yang namanya bukan conflict of interest lagi tapi berkelindan," sebutnya.
Berita Terkait
-
'Ngawur!' Jawab Moeldoko Saat Dituding Faisal Basri Sebagai Raja Conflict of Interest
-
Konflik Kepentingan Jadi Benih Korupsi, Faisal Basri Sebut Sejumlah Menteri dan Legislator jadi Pengurus Kadin
-
Faisal Basri Klaim Ada Konflik Kepentingan di Lingkaran Istana Presiden
-
Moeldoko: Jangan Cuma Gegara Cabai Inflasi Naik, Padahal Kita Bisa Tanam Sendiri
-
Muncul Rumor Jabat KSP Gantikan Moeldoko, Ini Jawaban Mantan Wali Kota Solo
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat