Suara.com - Tangis anak dan istri Supriono (43) alias Jefri alias SP pecah saat tersangka kasus peredaran ekstasi digiring aparat kepolisian ke mobil tahanan. Mereka meraung, tidak rela orang yang dicintainya harus mendekam dalam bui.
Sembari digiring petugas dalam gang sempit yang berbatasan dengan kali ini, kedua anak perempuannya terus mendekap tubuh Jefri.
Dalam momen penangkapan itu, Jefri terlihat menciumi kening kedua anak perempuan tersebut.
Jefri ditangkap lantaran meracik pil ekstasi di bengkel pembuatan plakat miliknya, RT 13, RW 4, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat. Selama beroperasi membuat pil ekstasi, Jerfi hanya berdua dengan rekannya, RM (46).
Warga sekitar tidak menyangka, dengan tindakan nekat Jefri. Ia nekat memproduksi ekstasi di dalam sebuah bengkel plakat berukuran sekitar 3x4 meter.
"Sehari-hari kaya biasa aja, pintunya itu kebuka. Dia bikin-bikin kaya gini nih (plakat) ya tergangung lagi ada pesenannya apa," kata Ketua RW 4, Zenal (57), saat ditemui di lokasi, Selasa (7/2/2022).
Zaenal mengaku tidak tau, sejak kapan Jefri memulai bisnis haramnya. Lantaran jika lewat di lokasi, kondisi bengkel plakat tersebut terlihat berjalan normal seperti biasa.
"Kalau dari kapan dia produksi ekstasi itu saya gak tau," ungkapnya.
Lab Ekstasi
Baca Juga: Polisi Bongkar Industri Rumahan Ekstasi di Tengah Pemukiman Padat Johar Baru
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri mengungkap laboratorium pembuatan narkotika (narcotics kitchen lab) jenis ekstasi di sebuah bengkel plakat di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023) lalu.
Ada 4 orang tersangka yang diringkus dalam perkara ini. Mereka berinisial SP (43), RM (46), MM (34), dan MR (30).
"Pada 23 Januari lalu, penyidik telah mengamankan salah satu tersangka dari 4 tersangka. Kemudian dikembangkan sehingga tertangkap 4," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers, Selasa (7/2/2023).
Dalam aksinya, para pelaku memilih tempat padat penduduk. Dalam mengaburkan kecurigaan petugas, mereka juga sengaja memproduksi ekstasi di tempat produksi plakat.
"Tempatnya kecil dan ini kita namakan slum area, padat penduduk, sehingga dengan padatnya penduduk sangat sulit terpantau orang," katanya.
Dikendalikan Napi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah