Suara.com - Aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda turut membagikan calon presiden atau capres 2024 yang bakal ia dukung. Adapun sosok tersebut adalah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Abu Janda kukuh bahwa dirinya menjagokan Prabowo dan sesumbar bahwa sang Menhan akan keluar sebagai pemenang kontestasi politik 2024 mendatang. Pilihan tersebut mengejutkan publik lantaran pada Pilpres 2019 sebelumnya, Prabowo adalah saingan Jokowi, dan Abu Janda merupakan sosok yang terkenal sangat fanatik terhadap Presiden RI tersebut.
Tak hanya di situ, Abu Janda juga membuat publik riuh lantaran dirinya akan membagikan uang alias mengadakan giveaway jika Prabowo kalah lagi di Pilpres mendatang. Jumlah uang yang digelontorkan oleh Abu Janda tak main-main, yakni dalam angka Rp 50 juta.
Adapun Abu Janda menantang warganet untuk menagih janjinya tersebut bilamana Prabowo kalah.
"Buat teman-teman pendukung @ganjar_pranowo maaf ya gaes, menurut saya pak Ganjar adalah salah satu capres potensial, tapi Presiden RI ke-8 itu adalah bapak @prabowo Subianto," kata Abu Janda melalui akun Instagramnya @permadiaktivis2 dikutip Sabtu (11/2/2023).
"Kalau nggak percaya screenshot caption ini.. saya GA Rp 50 juta kalo meleset 2024," lanjutnya.
Sumber kekayaan Abu Janda
Tak banyak informasi tentang harta kekayaan Abu Janda. Sebab dirinya bukan merupakan seorang pejabat publik yang hartanya dilaporkan tiap tahunnya.
Bahkan sumber kekayaan Abu Janda bukan sebuah informasi yang terekspos di media sosial. Karier Abu Janda hanya sebatas seorang pegiat media sosial.
Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara Soal Janji Tak Nyapres jika Prabowo Subianto Maju
Ia kerap mengkritik para tokoh politik oposisi dan isu-isu yang terkait dengan politik, sosial, hingga agama.
Abu Janda juga memiliki status bak selebriti lantaran dirinya kerap menuai kontroversi hingga diundang ke dalam berbagai acara politik di berbagai kanal televisi.
Adapun nama aslinya sebenarnya adalah Permadi Arya, dan Abu Janda adalah tokoh fiktif yang ia bangun. Abu Janda sempat mengungkap dalam sebuah E-Talkshow di acara televisi TvOne bahwa dirinya sebelumnya bekerja di perusahaan Jepang.
Ia dipecat lantaran dirinya harus memilih antara tetap bekerja di perusahaan tersebut atau tetap menjadi sosok tokoh Abu Janda yang tetap menuai kontroversi.
Abu Janda juga mengakui bahwa dirinya tidak mencari uang di media sosial. Bahkan, ia tidak menerima endorse seperti para influencer lainnya.
Gerindra apresiasi Abu Janda
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Buka Suara Soal Janji Tak Nyapres jika Prabowo Subianto Maju
-
Catat! Abu Janda Janji Giveaway Rp 50 Juta Kalau Prabowo Kalah di Pilpres 2024
-
Anies Baswedan Jawab Kontrak Politik dengan Prabowo, Tidak Ada Perjanjian Sampai Tahun Tertentu
-
Bukan Ganjar Pranowo Atau Anies Baswedan, Abu Janda Yakin Sosok Ini yang Jadi Presiden 2024
-
Ketimbang Ganjar dan Anies, Abu Janda Pilih Dukung Prabowo Jadi Presiden 2024
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi