Suara.com - Sebuah perkampungan ilegal yang menampung banyak WNI di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia akhirnya digerebek oleh pemerintah Malaysia. Imigrasi Malaysia menurunkan personel untuk menahan para WNI yang bermukim disana.
Tak hanya orang dewasa yang ditahan, ada pula anak-anak hingga bayi berusia 2 bulan ikut ditahan oleh keimigrasian Malaysia.
irektur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) Datuk Seri Khairul Dzaimee Daud mengungkap ada 68 orang WNI yang diperiksa oleh JIM dan 67 di antaranya ditahan karena melakukan banyak pelanggaran, termasuk tidak mempunyai dokumen resmi untuk bertempat tinggal disana. Para WNI yang bertempat tinggal disana mulai dari usia 2 bulan hingga 72 tahun.
Perkampungan yang berada sejauh 4 kilometer dari pusat kota tersebut awalnya ditemukan usai adanya laporan dari warga sekitar kepada JIM. Perkampungan tersebut pun berada di tengah hutan dan hanya bisa diakses dengan berjalan kaki sepanjang 1,2 kilometer.
Laporan soal adanya perkampungan ilegal dan penangkapan WNI ini pun sampai di telinga pihak Kementerian Luar Negeri RI. Pihak Kemenlu pun ikut menyoroti aksi penangkapan yang dilakukan oleh pihak Imigrasi Malaysia ini karena semua WNI yang ditahan ditempatkan di Detensi Imigrasi Lenggeng, Negeri Sembilan, yang kondisinya dianggap kurang layak.
"Secara khusus, kita menyampaikan concern terkait ikut ditangkapnya anak-anak WNI serta bayi dan disatukan dengan orang dewasa di detensi imigrasi," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu Judha Nugraha saat dimintai konfirmasi, Minggu (12/2/2023).
Tak hanya itu, pihak Kemlu pun langsung bertindak dengan menemui langsung 67 WNI yang ditahan ini melalui Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia dan Konsul Jenderal (Konjen) RI di Johor Bahru.
"Bapak Dubes RI untuk Malaysia dan Konjen RI di Johor Bahru sudah bertemu langsung dengan para WNI di Detensi Imigrasi Lenggeng," lanjut Judha.
Upaya pendampingan hukum sudah dilakukan oleh Judha dan saat ini Kemlu sedang berkoordinasi dengan Imigrasi Malaysia untuk memulangkan para WNI yang sebelumnya tinggal di perkampungan ilegal tersebut.
Baca Juga: Imigrasi Sibolga Deportasi 7 WNA Asal Prancis, Ini Masalahnya
Keberadaan perkampungan ini awalnya tidak terdeteksi oleh warga sekitar, namun ternyata aktivitas di dalamnya sudah selayaknya perkampungan normal. Hal ini terbukti dengan adanya sekolah, genset untuk mengaliri listrik ke rumah warga hingga kebun-kebun milik WNI untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Pihak Kemlu juga sedang mengupayakan agar para WNI ini dapat pulang tanpa melalui proses deportasi demi keselamatan WNI masing-masing.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Imigrasi Sibolga Deportasi 7 WNA Asal Prancis, Ini Masalahnya
-
Ditahan 4 Bulan karena Berlayar Tanpa Izin, Akhirnya Nelayan Natuna Dipulangkan dari Malaysia
-
Indonesia Masih Kalah dari Malaysia dan Singapura Soal Penelitian Obat, Gara-Gara Apa Sih?
-
Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Malaysia Iri dengan Indonesia
-
Alasan Biaya Haji di Malaysia Jauh Lebih Murah dari Indonesia
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Punya Nazar Khusus, Apa yang Dilakukan Prabowo Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026?
-
Viral! WNA Tabrak Lari di Tangerang, Seret Motor Korban hingga 2 Km
-
Genjot Literasi Membaca, BBW Jakarta 2025 Datang Lagi: Bakal Ada 5 Juta Buku Baru!
-
Media Lokal Diminta Ambil Peran Soal Isu Lingkungan dan Krisis Iklim
-
Dari Mahfud MD hingga Tom Lembong: Sejumlah Tokoh Elite Bahas Arah Masa Depan Bangsa
-
Diduga Tilap Rp500 Juta dari Barbuk Kasus Robot Trading Fahrenheit, Kejagung Copot Kajari Jakbar
-
Prabowo Lantik Gubernur Papua hingga Jajaran Pimpinan LPS dan BP BUMN
-
Istana Ungkap Alasan Prabowo Tambah Wamenkes Baru Benjamin Paulus, Buntut Keracunan MBG?
-
Pramono Lakukan Relaksasi Pajak untuk Warga Jakarta, Pengamat Beri Apresiasi
-
fix! Pramono Tolak Atlet Israel Tanding di Kejuaraan Dunia Senam Jakarta, Ini Alasannya