Suara.com - Eks Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) Hal ini diungkap politikus Hanura, Inas Nasrullah Zubir. Menurutnya, keputusan itu harus dihormati sebab Wiranto memiliki hak untuk memilih.
"Bergabungnya Pak Wiranto ke Partai Amanat Nasional (PAN) adalah pilihan dan keputusan yang harus dihormati oleh siapa pun, karena konstitusi kita mengatur hak-hak warga negara Indonesia dalam menentukan pilihan politiknya," ujar Inas kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Menurut pandangan Inas, Wiranto bukan sekadar tokoh politik, tetapi juga seseorang yang memiliki jam terbang tinggi di bidang pemerintahan Indonesia. Lantas, seperti apa rekam jejak politik pria yang kini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu?
Rekam Jejak Politik Wiranto
Wiranto awalnya bekerja di ranah abdi negara, bahkan hingga menjabat Panglima TNI pada tahun 1999. Setahun sebelumnya, yakni pada 1998, ia mulai memperluas kariernya di bidang politik. Saat itu, ia dipercaya menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhan).
Ia kembali menjabat sebagai Menhan pada era reformasi. Setelahnya, Wiranto diketahui sempat mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan itu kepada Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Wiranto pada tahun 1998 juga aktif sebagai anggota Dewan Pembina Partai Golkar. Ia lalu menjadi Ketua Umum Partai Hanura periode 2006-2019. Pada tahun 2016, ia menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Saat menjabat Menkopolhukam, Wiranto menjadi korban penusukan di Labuan, Banten, pada Kamis (10/10/19). Peristiwa itu membuatnya harus menjalani operasi karena terdapat luka di perut kanan. Sementara sang pelaku, Abu Rara, sudah divonis 12 tahun penjara.
Wiranto pada Pilpres 2004 juga sempat mencari peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden yang didampingi oleh Salahuddin Wahid. Namun, langkah pasangan ini harus terhenti di putaran pertama.
Baca Juga: Terjun ke Politik Ingin Bawa Aspirasi Rakyat, Verrel Bramasta Pakai Sepatu Dior Rp 18,2 Juta
Tak hanya sampai di situ, ia kembali gagal saat mengikuti Pilpres pada tahun 2009. Namun, kala itu, ia mendaftarkan diri sebagai wakil Jusuf Kalla. Selang lima tahun, Wiranto bersama Hary Tanoesoedibjo sempat akan maju ke pemilihan presiden.
Sayangnya, rencana itu tidak bisa dilanjutkan karena perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu 2014 terhitung sedikit. Lalu, di era Jokowi dan Ma'ruf Amin, Wiranto dipercaya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan masa jabatan sampai 2024.
Wiranto dilantik oleh Presiden Jokowi bersama delapan orang lainnya sebagai anggota Wantimpres pada Jumat (13/12/2019). Adapun momen pelantikan tersebut diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kekinian, setelah lama berkarier bersama Partai Hanura, Wiranto pindah haluan ke PAN. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa partainya akan kedatangan kader baru, yakni mantan ketua umum partai politik. Rupanya sosok itu adalah Wiranto.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Terjun ke Politik Ingin Bawa Aspirasi Rakyat, Verrel Bramasta Pakai Sepatu Dior Rp 18,2 Juta
-
Lama Tak Aktif di Hanura, Wiranto Dikabarkan Pindah ke PAN
-
Inas Hanura: Kepindahan Wiranto ke PAN Akan Pengaruhi Elektabilitas Partai
-
Inas Benarkan Eks Ketum Hanura Wiranto Pindah ke PAN
-
PPP Nilai Pertemuan Airlangga - Cak Imin Bisa Hasilkan Perubahan di KIB dan KKIR
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka