Suara.com - Sosok Ustaz Alfian Tanjung tak henti-hentinya menuai kontroversi sepanjang perjalanan kariernya sebagai seorang pendakwah. Alfian Tanjung juga sempat bermasalah dengan hukum atas kasus ujaran kebencian meskipun akhirnya menempuh putusan lepas alias onslag.
Kini, seorang warganet bahkan menyinggung Alfian yang tak kapok-kapok dan kembali membuat kontroversi. Alfian Tanjung mengunggah sebuah video ceramah yang menyinggung seorang tokoh politik yang diduga merupakan Gibran Rakabuming Raka.
Dugaan tersebut mencuat lantaran Alfian menyebut 'anak pak RW' yang diduga adalah Jokowi dan menyinggung soal sosok tersebut sedang disiapkan menjadi Gubernur Jawa Tengah sebagai proses pijakan karier menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI.
"Coba sekarang, siapa yang siap jadi Gubernur DKI Jakarta. Ternyata kan anaknya pak RW yang siap jadi Gubernur DKI Jakarta. Sekarang dia disiapkan dulu jadi Gubernur Jawa Tengah. Sebagai sebuah proses maka nanti akan jadi Gubernur baru Presiden loh," ujar Alfian melalui video yang dibagikan warganet via Twitter.
Profil Alfian Tanjung yang kontroversial
Alfian Tanjung berprofesi sebagai seorang ustaz atau pendakwah.
Melansir laman PDDikti Kemendikbud Ristek, Alfian Tanjung juga mengajar sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA).
Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat. Alfian mengklaim dirinya adalah seorang Pakar Anti Komunis di Indonesia dan kerap menyerukan isu PKI.
Hobi goreng PKI, dulang sederet kontroversi
Baca Juga: Mahfud MD Disebut Jokowi Punya Potensi Capres 2024
Alfian Tanjung di mata publik adalah seorang pendakwah yang getol membahas isu PKI. Bahkan dirinya sempat berakhir dipolisikan lantaran ceramahnya yang demikian.
Salah satu ceramahnya pernah menuding pejabat dalam negeri diwajibkan ikut pelatihan yang diselenggarakan Partai Komunis Tiongkok di RRT.
“Dia cari saya, ‘ustaz-ustaz saya mau kasitahu, kami ini di Kementerian Departemen Dalam Negeri sejak masa Pak Tjahjokumolo, kami eselon-eselon tinggi kami wajib untuk pendidikan khusus di Partai Komunis China di Beijing. Ini bukan saya yang ngomong loh, saya cuma ceritain omongan orang itu,” cerita Alfian.
Alfian menyinggung dua instansi yang turut mengirim pejabatnya ke Tiongkok untuk memperoleh pendidikan tersebut, yakni Kemendagri dan Polri.
“Itu yang terjadi juga di Kepolisian. pertengahan di 2019 semua orang bisa lihat di berbagai media online, perwira-perwira bintang dua atau tiga yang akan naik pangkat atau berjabatan di seluruh Indonesia diwajibkan pendidikan khusus di PKC,” ungkapnya.
Tuding Wiji Thukul komunis
Berita Terkait
-
Mahfud MD Disebut Jokowi Punya Potensi Capres 2024
-
Gibran Bakal Kalah di Pilkada DKI 2024, Jika Anies Jadi Presiden
-
Pengurus Baru PSSI Berkunjung ke Istana, Jokowi Sebut Siap Mendukung Transformasi Sepak Bola Indonesia, Netizen: Rangkap Jabatannya Gimana Pak?
-
CEK FAKTA: Hoaks Video Besan Jokowi Meninggal Usai Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono
-
Ogah Disalahkan Gibran, BBWSBS Sebut Banjir di Soloraya Karena Masyarakat Tak Jaga Lingkungan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!