Suara.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang, Banten dilanda banjir akibat hujan deras pada Jumat (24/2) kemarin. Akibatnya, ratusan Kepala Keluarga (KK) di daerah itu terdampak banjir.
"Dari hasil laporan itu ada dua wilayah kecamatan yang terdampak banjir akibat hujan deras kemarin, di antaranya seperti di Kecamatan Kosambi dan Teluk Naga," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Sabtu (25/2/2023).
Ia mengatakan banjir setinggi 20-75 sentimeter merendam rumah ratusan KK di wilayah itu.
"Kami juga sudah melakukan upaya penanganan dengan melakukan penyedotan air di lokasi banjir," ujarnya.
Dari jumlah itu pun kemungkinan bila di data secara rinci ada 1.000 KK jadi korban banjir Tangerang.
"Di Kecamatan Teluk Naga dari hasil laporan sementara cukup banyak desa terdampak. Tapi kami terus update pendataannya," kata Ujat.
BPBD saat ini belum bisa memastikan berapa lama kondisi kedaruratan bencana banjir tersebut akan berlangsung. Karena situasi cuaca dan kontur alam masih terus berubah-ubah, sehingga banjir pun masih menggenangi sejumlah permukiman warga.
"Kalau dari pantauan kami, kondisi saat ini kontur alam banyak berubah, banyak faktor mempengaruhinya seperti banyaknya hunian dan pergeseran. Jadi jika terjadi hujan terus maka akan lama genangan air itu surut," tuturnya.
Sejauh ini pihaknya juga tengah melakukan koordinasi dengan instansi dan kepala daerah setempat dalam upaya penanganan korban banjir tersebut.
Baca Juga: 6436 Jiwa Terdampak Banjir yang Terjang Kabupaten Bekasi, Kondisi Terparah di Desa Sukajadi
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan camat dan kades setempat untuk melakukan pendataan dan penanganan korban banjir di Kabupaten Tangerang," katanya.
Sementara Camat Kosambi Dadang Sudrajat menambahkan ada 220 KK korban banjir di wilayahnya dari tiga area rukun tetangga. Dari jumlah itu, lanjut dia, hingga kini belum ada warga yang mengungsi, meski ketinggian air 40-50 sentimeter akibat luapan sungai sekitar ke permukiman warga.
"Penyebab karena adanya luapan air sungai, jadi rumah warga yang sekitaran itu terendam," ucap dia.
Untuk di kecamatan Teluk Naga, lanjutnya, ada sedikitnya 500 KK terdampak banjir.
"Itu pun dari satu desa di Tanjung Pasir. Tetapi sifatnya genangan air variatif, tidak semua masuk ke rumah, sebagian di jalan aja," ucap Camat Teluk Naga, Zam Zam Manohara.
Ia mengatakan jumlah korban banjir di wilayahnya menjadi terbanyak bila dibandingkan wilayah lain karena posisi kawasan permukiman warga dekat dengan kawasan pesisir pantai.
"Kalau banyak, karena memang posisi permukimannya di dekat pantai dan ketinggian hampir sama dengan permukaan air laut," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Jarum Speedometer 'Terkunci' di 130 Km/Jam, WNA Arab Saudi Tewas Seketika di Tol Jagorawi
-
Rocky Gerung 'Semprot' Program MBG: Bukan Generasi Emas, Malah Jadi 'Racun' yang Meneror Sekolah
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet