Suara.com - Wanita bernama Dayu (41) dan putranya, Andrianto (19) dilaporkan tewas berpelukan dalam musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2022) lalu.
Kakak korban Dayu, Irmawati (47), mengaku dirinya sempat menerima pesan dari adiknya. Lewat pesan elektronik, sang kakak mendapat kabar jika di sekitar rumah adiknya sedang terjadi kebakaran hebat.
Saat itu, kata Irmawati, adik Dayu memintanya untuk menyelamatkan diri atau keluar dari rumah ke tempat yang lebih aman.
"Tapi si Dayu ini gak mau, karena lebih takut barang dagangan di warungnya dijarah sama orang,” kata Irmawati kepada Suara.com, saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2022).
Dayu memang saat itu berprofesi sebagai penjaga warung. Namun, warung tersebut bukanlah miliknya. Ia menjaga warung milik bosnya.
“Jadi dia cuma jagain aja. Barang-barang warung itu punya bosnya,” ucap Irmawati.
Irmawati menuturkan, Dayu tinggal bersama seorang anaknya, yakni Andrianto. Sementara, Dayu dan suaminya telah lama bercerai.
Menurut pengakuan kakak korban, Dayu tidak bisa menyelamatkan diri lantaran kakinya sedang sakit. Dayu merasa tidak kuat jika dipaksa berlarian keluar rumah.
“Kakinya juga lagi sakit. Makanya dia gak kuat lari,” jelas Irmawati.
Baca Juga: Sejarah Kampung Tanah Merah, Area Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Belum Lama di Jakarta
Mamat (41), suami dari Irmawati mengatakan Dayu sendiri belum lama pindah ke Jakarta. Namun kepindahannya dari kampung halaman, Madura tidak diketahuinya.
Mamat yang bekerja di Tanjung Priok, justru baru mengetahui Dayu sedang ada di Jakarta, saat ia telah ditemukan tewas pasca kebakaran.
“Saya baru tau pas ada telepon dari kampung. Kalo si korban ini ada di Jakarta. Pas dia datang ke Jakarta gak bilang sama saya,” ucap Mamat.
Mamat mengaku, mendapat informasi dari keluarga di kampungnya jika Dayu belum lama menjaga warung di Plumpang. Mamat juga mengetahui jika sebelumnya, dayu bekerja di Arab Saudi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“Dia belum lama ke Jakarta. Sebelumnya jadi TKI di Arab Saudi,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Sejarah Kampung Tanah Merah, Area Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
-
Menengok Dua Solusi Jokowi Buat Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir Pilih Mana?
-
Tewaskan Belasan Orang, Jokowi Perintahkan Erick Thohir Relokasi Rumah Warga Korban Kebakaran Pertamina Plumpang: Ini Zona Berbahaya!
-
Lagi Ngaji di TPA saat Pertamina Plumpang Terbakar, Anjing Pelacak K9 Dikerahkan Cari 3 Anak yang Dinyatakan Hilang
-
Khawatir Maling Berkeliaran Tiap Malam, Warga Plumpang Korban Kebakaran Depo Pertamina Minta Polisi Gencar Patroli
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!
-
KPK Lanjutkan Operasi 'Memiskinkan' Nurhadi, Hasil Panen Rp1,6 Miliar Disita
-
Mensos Gus Ipul Pastikan BLT Cair Utuh Rp300 Ribu, Tak Ada Potongan Sepeser Pun!
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Pembangunan Nasional
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono