Suara.com - Azwar Anas, mantan Ketua PSSI periode 1991 hingga 1999 meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta pada Minggu (5/3/2023) kemarin. Sebelumnya, Azwar sudah dirawat di RSPAD karena menderita gangguan pernapasan sejak Januari 2023.
Kepergian tokoh masyarakat sekaligus mantan pejabat tinggi negara ini menyisakan luka yang mendalam bagi banyak orang. Rencananya, Azwar Anas akan dimakamkan pada hari ini, Senin (6/3/2023), di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Sosok Azwar Anas pun menjadi salah satu pejabat tinggi yang penuh dengan prestasi selama kariernya.
Di awal menapaki kariernya, Azwar diketahui ikut dalam Sekolah Perwira Cadangan (Sepacad) di Bogor. Ini Bergabungnya ke Sepacad dilakukan setelah berhasil lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Azwar mantap memilih berkarier di dunia militer dalam bidang Pabrik Alat Peralatan TNI AD, atau sekarang dikenal dengan nama Pindad. Di sana, ia menjabat sebagai kepala dinas A.
Kariernya yang cemerlang di Pindad pun terdengar di telinga mantan Gubernur Sumatera Barat, alm. Harun Zain. Kala itu, Harun meminta secara langsung kepada Azwar agar bisa menjabat sebagai Direktur PN Semen Padang.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan baik oleh Azwar. Ia berhasil mendapat simpati dari masyarakat selama menjabat sebagai Direktur Semen Padang, sampai akhirnya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat selama dua periode, yaitu tahun 1977 hingga 1987.
Di tahun 1986, Azwar pun akhirnya pensiun dari TNI AD setelah puluhan tahun berkarier sebagai anggota militer.
Prestasinya sebagai Gubernur Sumbar pun berhasil membuatnya diangkat sebagai Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan V periode 1988-1993 di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca Juga: Kabar Duka! Mantan Ketua Umum PSSI, Azwar Anas, Meninggal Dunia
Tak hanya menjabat sebagai Menteri Perhubungan, Azwar pun juga berhasil menjadi orang nomor satu di PSSI setelah ia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 1991.
Di tangannya, PSSI pun berhasil menggandeng klub internasional Serie A Italia, Sampdoria, untuk mendidik dan melatih pemain muda Indonesia yang dikirimkan ke Italia. Para punggawa Garuda ini pun mengikuti turnamen junior Primavera (1993-1994) dan Baretti (1995-1996).
Namun, di tengah- tengah kepemimpinannya Azwar Anas terpaksa mengundurkan diri usai dirinya terseret dalam kasus mafia wasit dan kasus sepak bola gajah di Piala AFF 1998.
Bek Timnas Indonesia saat itu, Mursyid Effendi pun dijatuhi hukuman karena terbukti bersalah oleh FIFA hingga tidak boleh tampil di level internasional seumur hidup.
Akibat hal tersebut, Azwar pun mengundurkan diri di tahun 1999 dan digantikan oleh Agum Gumelar.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara