Suara.com - Pengamat Transportasi, Darmaningtyas, menilai rencana pembelian unit kereta baru di PT Industri Kereta Api (INKA) bisa memberikan dampak negatif, khususnya pada kenaikan tarif bagi pelanggan.
Ia kemudian menyarankan agar pemerintah melakukan pembelian Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang.
Diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah berkontrak dengan PT INKA untuk penyediaan sarana baru dengan total nilai kontrak mencapai Rp4 triliun. Namun, PT INKA baru mampu menyediakan sarana tersebut akhir 2025.
Sementara tahun 2023 ini ada 120 unit atau 10 trainset dan tahun 2024 nanti terdapat 228 unit atau 19 trainset yang harus diganti karena batas usia pemakaiannya sudah habis.
Menurutnya, pembelian KRL baru di PT INKA merupakan investasi dengan nilai yang tinggi. Dikhawatirkan KCI akan menaikkan harga demi menghindari kerugian karena sudah menggelontorkan dana besar.
"Bila PT KCI harus membeli produk baru, itu artinya investasi yang dikeluarkan lebih besar. Kalau investasinya lebih besar, apakah tarif diizinkan naik agar investasi cepat kembali? Kalau sarana baru tapi tarif tidak naik, maka PT KCI akan rugi," ujar Darmaningtyas saat dikonfirmasi, Senin (7/3/2023).
Masalah kerugian ini bisa saja dihindari jika pemerintah menambah anggaran subsidi. Namun, jika tidak keuangan KCI akan terancam mencatatkan laporan buruk karena kebijakan pembelian kereta baru ini.
"Celakanya, bila anggaran Pemerintah untuk memberikan subsidi yang lebih besar juga tidak tersedia maka, PT KCI bisa bangkrut dan pelayanan publik dapat terganggu," ucapnya.
Untuk pembelian kereta Jepang, ia menyebut memang ada anggapan menyalahi semangat membeli produk dalam negeri. Namun, menurutnya hal itu tidak benar karena kereta bekas itu juga mengandung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Baca Juga: Ikut Menelan Imbas Polemik Impor KRL dari Jepang, Anker: Kenapa Nggak Diantisipasi Dari Dulu?!
"Rangkaian kereta bekas yang didatangkan dari Jepang itu bisa dioperasikan di Indonesia setelah mengalami rekondisi untuk beberapa komponen," ucapnya.
Beberapa daftar komponen yang bisa masuk TKDN dari KRL bekas tersebut antara lain:
- Blok rem komposit
- Cat strip body
- Air Cond unit
- Kaca film
- Rubber Bounded Bogie
- Carbon brush traksi motor
- Contact strip Pantograph
- Kain jok
"Bahkan saat ini, untuk alat-alat maintenance pun dikembangkan sendiri oleh teknisi PT KCI di depo, seperti interior eksterior sudah banyak TKDN-nya," tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Ternyata Ini Alasan Indonesia Darurat Segera Impor KRL
-
Menperin Sentil KCI Soal Impor Kereta Bekas: Kasus Seperti Ini Jangan Terulang Lagi
-
Yakin PT INKA Tak Mampu Bikin 120 Unit KRL Tepat Waktu, Pengamat: Pasti Megap-megap
-
Desak Erick Thohir Evaluasi Jajaran KCI dan KAI, Andre Rosiade: Tendang Keluar Pejabat Mental Impor!
-
Tidak Berpihak Produk Kereta dalam Negeri, Anggota DPR Salahkan PT KCI: Mental Tukang Impor
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda