Suara.com - Pengamat Transportasi, Darmaningtyas, menilai PT Industri Kereta Api (INKA) tak akan mampu memenuhi target pembuatan 120 unit kereta api dalam satu tahun sampai 2024. Dia menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu akan kesulitan memenuhinya karena sejumlah faktor.
Alasan pertama adalah kapasitas PT INKA yang masih terbatas. PT INKA disebutnya saat ini masih menyelesaikan pembuatan kereta baru yang akan dioperasikan untuk KA Trans Sulawesi. Proyek ini juga belum selesai sesuai waktu yang dijanjikan.
"Membuat sarana untuk LRT Jabodetabek juga belum sempurna. Apalagi diminta membuat KRL sampai 120 unit dalam setahun, tentu megap-megap," ujar Darmaningtyas saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).
Selain itu ia menyebut PT INKA disebutnya tak sepenuhnya menggunakan produksi dalam negeri dalam membuat kereta. Sejumlah komponen yang harus diimpor dari Eropa akan memakan waktu lebih lama.
"Mana mungkin PT INKA dalam waktu pendek mampu menyediakan sarana baru dengan kualitas yang handai?" cecarnya.
Diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah berkontrak dengan PT INKA untuk penyediaan sarana baru dengan total nilai kontrak mencapai Rp4 triliun. Namun, PT INKA baru mampu menyediakan sarana tersebut akhir 2025.
Sementara tahun 2023 ini ada 120 unit atau 10 trainset dan tahun 2024 nanti terdapat 228 unit atau 19 trainset yang harus diganti karena batas usia pemakaiannya sudah habis. Kondisi ini disebutnya sudah mendesak lantaran jika kereta tua tetap dipakai akan membahayakan keselamatan penumpang.
"Kalau ada sarana yang harus diganti namun tidak ada penggantinya, lalu layanan penumpang akan memakai apa?" ucapnya.
Karena itu, ia mengakui pengadaan dengan mengimpor kereta bekas dari Jepang harus dilakukan. Sejumlah komponen pun disebutnya tetap menggunakan produksi dalam negeri.
Baca Juga: Sayangkan KCI Impor KRL Bekas, Luhut Lebih Setuju Produk Baru Buatan Dalam Negeri
"Pilihan pada impor kereta bekas juga pertimbangan ekonomis, yaitu investasinya tidak terlalu besar dan usia pemakaiannya bisa 15 tahun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Desak Erick Thohir Evaluasi Jajaran KCI dan KAI, Andre Rosiade: Tendang Keluar Pejabat Mental Impor!
-
Tidak Berpihak Produk Kereta dalam Negeri, Anggota DPR Salahkan PT KCI: Mental Tukang Impor
-
Ikut Menelan Imbas Polemik Impor KRL dari Jepang, Anker: Kenapa Nggak Diantisipasi Dari Dulu?!
-
Sayangkan KCI Impor KRL Bekas, Luhut Lebih Setuju Produk Baru Buatan Dalam Negeri
-
Sejarah PT INKA, Produsen Kereta Api Indonesia Tak Hanya Jago Kandang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?