Suara.com - Penangkapan seorang istri polisi bernama Ernawati dibenarkan oleh Subdit Cyber Crime Polda Sulawesi Selatan. Ernawati ditangkap setelah diduga menjelekkan nama Polri usai mengunggah videonya di media sosial dengan tulisan #PercumaLaporPolisi.
Ernawati diduga sengaja mencari perhatian publik atas unggahannya tersebut. Simak inilah 5 fakta polisi laporkan istri polisi selengkapnya.
1. Ungkap kematian sang kakak
Penangkapan Ernawati ini bermula saat dirinya kerap kali mengunggah video pada Selasa, (28/2/2023) soal kejadian kematian sang kakak, Kahar pada Juli 2019 lalu.
Sang kakak diketahui tewas ditembak polisi saat berusaha kabur karena terlibat kasus pencurian.
2. Pihak keluarga sempat curiga
Kematian Kahar sempat membuat keluarga curiga karena begitu mendadak. Keluarga pun menduga adanya penganiayaan terhadap Kahar hingga menghilangkan nyawanya.
Pihak kepolisian yang saat itu mengurusi kematian Kahar sendiri sempat menyarankan untuk dilakukan otopsi kepada jenazah Kahar. Namun hal tersebut ditolak keluarga.
3. Ernawati kerap unggah foto polisi
Baca Juga: Kasus Ernawati di Makassar, Bukti Lembaga Kepolisian Anti Kritik
Ernawati tak hanya menuduh adanya anggota polisi pihak yang membunuh sang kakak. Ia juga kerap kali mengunggah foto tiga orang polisi berpangkat Bripka, Briptu, dan Iptu, di mana ketiganya dituding sebagai pelaku penganiayaan kepada sang kakak.
Ia juga menulis di videonya dengan tulisan "#PercumaLaporPolisi" karena merasa kecewa atas kematian sang kakak.
4. Ernawati dilaporkan ke polisi
Video Ernawati yang viral di media sosial itu pun diketahui oleh tiga orang polisi yang ditudingnya. Ketiganya kemudian langsung melaporkan Ernawati ke Tim Siber Polda Sulsel atas tuduhan pencemaran nama baik.
Video dan foto yang diunggah oleh Ernawati pun ikut menjadi barang bukti, dan dikumpulkan oleh Tim Siber Polda Sulsel.
5. Erna ditangkap dan dikenai pasal UU ITE
Berita Terkait
-
Kasus Ernawati di Makassar, Bukti Lembaga Kepolisian Anti Kritik
-
Ditangkap Kembali Gegara Narkoba, Ammar Zoni Bikin Sang Ayah Malu
-
Laporan Diabaikan Selama 4 Tahun Bikin Pria Ini Beri Kue Ulang Tahun ke Polrestabes Medan, Nitizen Colek Kapolri
-
Dinilai Suami Kurang Bersyukur, Ammar Zoni Kembali Ditangkap Kasus Narkoba, Irish Bella Nangis-Nangis
-
Bongkar Keburukan Artis Inisial AZ yang Ditangkap Gegara Narkoba, Ricky Cuaca Malah Dihujat Warganet:Kenapa Baru Bilang Sekarang?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta