Suara.com - Dalam aksinya di depan Gedung DPR RI, Partai Buruh menuntut DPR menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Lapangan Kerja (Ciptaker) menjadi Undang-Undang.
"Sikap Partai Buruh dan elemen Buruh lainnya di Indonesia adalah menolak isi Perpu nomor 2 Tahun 2022. kami minta sikap DPR RI untuk menolak daripada Perppu tersebut," ucap Ketua Mahkamah Partai Buruh, Riden Hatam di lokasi aksi, Senin (13/3/2023).
Riden mengatakan Partai Buruh sudah berkali-kali mendemo pemerintah serta DPR, namun hingga kini tak kunjung mendapat respons.
Oleh sebab itu, Partai Buruh dan serikat buruh lainnya mengancam untuk melakukan mogok naisonal.
"Kami sudah berupaya menyatakan sikap dan segala macam tapi sampai saat ini DPR RI mau pun istana belum merespons kami. Maka tidak ada pilihan lain langkah perlawanan akan kami lakukan. Jika tidak begitu kami akan melakukan mogok nasional," ujar Riden.
Berjoget Bersama
Massa aksi dari Partai Buruh dan beberapa serikat buruh asyik menyalakan flare sambil bernyanyi-nyanyi di depan Gedung DPR RI saat aksi unjuk rasa.
Pantauan Suara.com, Senin (13/3/2023), di lokasi, massa menyalakan beberapa flare berwarna biru, hijau dan kuning. Massa kompak bernyanyi dan berjoget diiringi lagu berjudul 'Pasukan Rakyat Merdeka'.
"Jangan kembali pulang sebelum kita yang menang. Walau harus mati di medan juang, demi rakyat ku rela berkorban," sorak para peserta aksi.
Terlihat massa bernyanyi sambil merangkul satu sama lain. Lagu 'Pasukan Rakyat Merdeka' itu disetel melalui pengeras suara yang ada di mobil komando.
Nyanyian massa itu sontak mengundang para pengguna kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Subroto.
Bawa 4 Tuntutan
Adapun dalam aksi ini, Partai Buruh bersama serikat buruh lainnya membawa empat tuntutan. Berikut rinciannya:
1. Tolak Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja
2. Sahkan RUU PPRT
3. Tolak RUU Kesehatan
4. Audit Forensik Penerimaan Pajak Negara-Copot Dirjen Pajak
Berita Terkait
-
Nyalakan Flare Sambil Bernyanyi di Gerbang DPR, Partai Buruh: Jangan Kembali Pulang, Sebelum Kita Yang Menang!
-
Partai Buruh Long March ke Depan Gedung DPR RI, Pengendara Dialihkan ke Jalur Bus TransJakarta
-
Kawat Berduri Sudah Berjejer, Ribuan Polisi Bakal Jaga Ketat Demo Besar-besaran Partai Buruh di DPR Hari Ini
-
Kecewa Diajak Audiensi di Lobby, Partai Buruh: Ditjen Pajak Cuma Terima Orang-orang Kaya!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara: Makasih 7 Bulan Selalu Menemani
-
Skandal Whoosh: 7 Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat yang Kini Diusut KPK
-
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Ajak Anak Muda Berpikir Kritis, Hasto: Tantangan Apa yang Harus Kita Jawab...
-
Detik-detik Maling Motor Asal Lampung Tewas Dihajar Massa di Gang Buntu Cengkareng
-
BRIN: Krisis Mikroplastik Jadi Alarm Perbaikan Sistem Sampah Nasional
-
Profil Dini Yuliani Istri Bupati Purwakarta Wafat: Pengusaha dan Politisi yang Dikenal Rendah Hati
-
Tragis! Diamuk Massa hingga Tewas, Maling Motor di Cengkareng Ternyata Bawa Pistol Mainan
-
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, DPR: Sejak Awal Ini Bisnis Dikelola BUMN, Bukan Pemerintah!