Suara.com - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sempat heboh memarahi seorang Kadis Koperasi dan UMKM, Suherman di sebuah acara Fast Track Digitalisasi 1.000 UMKM Sumut, Senin (13/3/2023).
Edy kala itu merasa kecewa lantaran Suherman dinilai gaptek saat mengelola urusan UMKM. Edy juga menilai bahwa provinsi yang ia pimpin kini tertinggal soal digitalisasi usaha, tidak seperti provinsi lainnya yang sudah maju.
Sontak, Edy menaruh tudingan ke Suherman sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas ketertinggalan Sumatera Utara yang jauh di belakang provinsi lain terkait digitalisasi.
Bahkan tak segan-segan Edy memanggil Suherman goblok atau bodoh.
"Yang paling berdosa ini ketua koperasi. Dia tidak pernah berpikir apa yang mau dibuat. Ini karena dimarah-marahi, goblok kau ini. Akhirnya dicari apa kelemahannya ternyata digitalisasi," cerca Edy ke Suherman dalam acara tersebut.
Sepak terjang Edy Rahmayadi: Jadi Letjen TNI, Ketum PSSI, hingga Gubernur Sumut
Karier Edy Rahmayadi dapat dibilang menempuh berbagai lika-liku, sebab dirinya menjajal berbagai pekerjaan di berbagai bidang.
Edy Rahmayadi sejatinya merupakan seorang prajurit TNI. Ia terakhir berpangkat Letnan Jenderal TNI sebelum akhirnya memutuskan untuk berkarier di bidang sipil.
Pria kelahiran Sabang, Aceh ini sempat menjajal menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (2016-2018) saat dirinya masih aktif di TNI.
Baca Juga: Jawara UMKM Solo 2023, Ajang Wirausaha Naik Kelas dan Makin Moncer
Edy juga sempat berkarier di Lemhanas sebagai Dir Pemantapan Semangat Bela Negara, Deputi Bidang Pemantapan Nilai Kebangsaan pada tahun 2013. Edy juga merupakan seorang veteran Operasi Seroja dan diterjunkan ke Timor Timur.
Kariernya di TNI juga sempat memperoleh beberapa penghargaan, beberapa di antaranya yakni Bintang Dharma, bBintang Yudha Dharma Pratama, dan Bintang Kartika Eka Paksi Pratama.
Setelah purna bertugas di TNI, Edy akhirnya berkarier di bidang-bidang sipil.
Ia menjabat Ketua Umum PSSI ke-16 dari 10 November 2016 hingga 20 Januari 2019 menggantikan kursi kosong yang ditinggalkan La Nyalla Mattalitti usai masa jabatannya selesai.
Edy akhirnya menjajal dalam pemilihan Gubernur Sumatra Utara ke-18 bersama Musa Rajekshah pada 2018 lalu.
Ia maju bersama Musa di bawah dukungan partai Partai Golongan Karya alias Golkar.
Berita Terkait
-
Jawara UMKM Solo 2023, Ajang Wirausaha Naik Kelas dan Makin Moncer
-
Yang Doyan Thrifting Baju Bekas Impor Siap-siap Cari Hobi Lain, Ini Sebabnya
-
Sempat Mangkrak Tahunan, Eks Hotel Mutiara Bisa Jadi Etalase Permanen UMKM
-
Modal Rp 500 Ribu, Nenek Tumini Sukses Jadi Pengusaha Keripik
-
Gubernur Sumut Anggarkan Pembelian Kapal Penyebarangan Sibolga-Nias Rp 40 Miliar
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Viral! Oknum Patwal PM Kawal Mobil Mewah Diduga Picu Kecelakaan, Ini Videonya!
-
KPK Kaji Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Korupsi
-
Tahan Tangis, Ibu di Papua Bongkar Borok Rasisme di Sekolah dan Tuntut Pelaku Dikeluarkan
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan ABG Perempuan di Cilincing: Dijebak, Dicekik, Lalu Dilecehkan
-
Perempuan dan Diskriminasi Berlapis dalam Catatan Pelanggaran HAM di Indonesia
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana