Suara.com -
Memasuki pertengahan bulan Maret 2023, semakin banyak umat Muslim di Indonesia yang bertanya-tanya tanggal 1 Ramadhan 2023 jatuh pada tanggal berapa.
Pasalnya, sampai saat ini pemerintah belum menetapkan kapan 1 Ramadhan 1444 Hijriah.
Berdasarkan SKB 3 Menteri yang dikeluarkan pemerintah, tanggal 1 Syawal 2023 jatuh pada tanggal 22 dan 23 April 2023. Itu artinya tanggal 1 Ramadhan 2023 jatuh pada tanggal 22 April 2023.
Namun ini baru tanggal prediksi semata, bukan tanggal pasti. Sebab pemerintah menentukan awal bulan Ramadhan 1444 hijriah melalui sidang isbat terlebih dahulu.
Lalu kapan sidang isbat 2023 digelar?
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam sudah membuat jadwal sidang isbat 2023 untuk menetapkan kapan tanggal 1 Ramadhan 1444 hijriah.
"Seperti biasa, Sidang Isbat Awal Ramadan akan kita laksanakan setiap 29 Syakban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.
Untuk tahun ini, sidang isbat digelar secara hybrid atau gabungan antara daring dan luring.
Pelaksanaan sidang dibagi menjadi tiga tahap. Pertama seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadhan mulai pukul 17.00 WIB.
Baca Juga: Kapan Sidang Isbat 2023? Penentuan Awal Ramadhan 1444 H Menurut Pemerintah
Kedua, pelaksanaan sidang isbat penetapan awal Ramdhan setelah selesai sholat Magrib lalu yang terakhir hasilnya akan diumumkan dalam konferensi pers.
Anda bisa menyaksikan hasil sidang isbat ini melalui kanal YouTube Kementerian Agama. Seluruh rangkaian akan digelar secara terbuka sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat umum.
Titik pengamatan rukyatul hilal tahun 2023 tersebar di 123 titik di seluruh penjuru Indonesia.
Cara menentukan awal bulan Ramadhan yang dipakai pemerintah dan Nahdlatul Ulama ini berbeda dengan cara Muhammadiyah.
Muhammadiyah sudah memperkirakan awal Ramadhan tanggal 1 Ramadhan 2023 jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. Hal ini tertuang dalam Maklumat PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah No. 1/MLM/I.E/2023.
Perhitungan yang dilakukan oleh Muhammadiyah menggunakan metode perhitungan peredaran bulan atau hisab hakiki wujudul hilal.
Tag
Berita Terkait
-
Kapan Sidang Isbat 2023? Penentuan Awal Ramadhan 1444 H Menurut Pemerintah
-
Beda Penentuan Tanggal Ramadhan NU dan Muhammadiyah
-
Jadwal Sidang Isbat 2023 Penentuan Ramadan 1444 H, Kapan Puasa Hari Pertama?
-
Jadwal Puasa Ramadhan 2023 Muhammadiyah
-
Ustaz Adi Hidayat Ditunjuk Jadi Pengurus PP Muhammadiyah, Langsung Pegang Jabatan Penting
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya