Suara.com - Rumor hand job dalam kasus pembunuhan mutilasi mayat dalam koper merah di Bogor mencuat. Pelaku insial DA nekat memutilasi korban R usai menolak hand job.
DA kemudian memutilasi korban menjadi 4 bagian (kepala, tubuh, tangan dan kaki) menggunakan alat potong gerinda, kemudian dimasukkan dalam koper merah.
Sejauh ini polisi masih mendalami motif pembunuhan mutilasi dalam koper merah hingga adanya isu LGBT. Lantas apa maksud hand job dalam kasus pria mutilasi teman dalam koper merah tersebut? Simak penjelasan berikut ini.
Apa itu handjob?
Handjob adalah masturbasi atau onani oleh pasangan seksual untuk mencapai ejakulasi. Dapat diartikan hand job adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan tangan untuk mencapai kepuasan seks.
Biasanya handjob dilakukan dengan menggerakkan tangan naik turun saat melakukan masturbasi. Handjob sendiri tidak hanya bisa dilakukan sendiri, melainkan juga dapat dilakukan oleh pasangan seksual.
Aktivitas seksual itu dapat dilakukan untuk memenuhi hasrat seksual ketika keadaan tak memungkinkan untuk berhubungan intim maupun untuk menstimulasia alat kelamin pria sebelum bercinta.
Kronologi kasus mutilasi mayat dalam koper merah
Kasus ini terjadi ketika pria inisial DA (35) membunuh dan memutilasi teman prianya R (43). Diungkap kepolisian, keduanya telah tinggal bersama di apartemen di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten selama 4 bulan.
Baca Juga: Kronologi Pelaku Mutilasi Teman dalam Koper: Dipaksa Hand Job hingga Isu LGBT
DA diketahui bekerja sebagai seorang sopir taksi online. Sedangkan R bekerja sebagai penerjemah bahasa Mandarin. Belakangan DA menjadi sopir pribadi R.
Sementara itu motif yang melatarbelakangi DA melakukan mutilasi karena adanya pertengkaran. Hal itu dipicu dengan korban yang meminta pelaku untuk melakukan hal tidak senonoh yakni hand job.
Pelaku yang emosi kemudian menusuk korban dengan senjata tajam di bagian leher. DA disebut membeli alat potong gerinda dan memotong tubuh korban menjadi 4 bagian (kepala, tubuh, tangan dan kaki).
Potongan tubuh R dimasukkan DA ke dalam koper merah yang kemudian ditemukan di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Walau begitu polisi masih mendalami apakah ada unsur LGBT dalam kasus mutilasi ini. DA sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka usai ditangkap di Yogyakarta.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Kronologi Pelaku Mutilasi Teman dalam Koper: Dipaksa Hand Job hingga Isu LGBT
-
TPP ASN Belum Cair, Rudy Susmanto Sesalkan Pemkab Bogor Lamban
-
Pemuda di Bogor Tega Habisi Nyawa Kekasih Prianya Gara-gara Permintaan Hanjob Ditolak
-
Terungkap! Pelaku Ancaman Pembunuhan Band Radja Merupakan Ajudan Pemerintahan Tinggi?
-
Modus Lama Korban Baru: Deretan Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Indonesia
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!