Suara.com - Fakta kasus mayat mutilasi dalam koper di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya terungkap. Korban pria inisial R (43) dibunuh teman sesama pria berinisial DA (35) yang tinggal bersama di apartemen di Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Salah satu fakta yang terungkap adalah DA berdalih membunuh korban karena dipaksa melakukan 'hand job'. Simak kronologi pelaku mutilasi mayat dalam koper berikut ini.
Kronologi Kejadian
DA, pelaku yang juga seorang driver ojek online telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap R. Pelaku dan korban yang merupakan penerjemah bahasa Mandarin itu sudah tinggal bersama selama 4 bulan di apartemen.
Peristiwa mutilasi itu berawal ketika korban bertemu saat memesan ojek online. Dikarenakan merasa nyaman, keduanya pun berkenalan. Sejak saat itu korban menjalin hubungan dan sering memesan ojek kepada DA.
Puncak masalah terjadi pada Selasa (14/3/2023) malam ketika pelaku menolak permintaan "berhubungan" oleh korban. Keduanya lantas terlibat pertengkaran hebat di dalam apartemen.
Pelaku yang tak terima atas sikap korban pun dibuat gelap mata. DA mengambil pisau kemudian menusuk leher dan tubuh korban.
Akibat tusukan pisau itu, korban seketiwa tewas. DA pun ketakutan dan panik saat berusaha melenyapkan jasad korban agar tidak ketahuan. Dia lantas menemukan cara untuk menghilangkan mayat korban yakni memasukkannya ke dalam koper merah.
Dikarenakan koper itu terlalu kecil, tubuh korban dimutilasi dengan mesin gerinda yang didapatkan DA dari toko di dekat apartemen. Hingga kemudian jasad R dimasukkan ke dalam koper merah kemudian dibuang pada Rabu (15/3/2023) pagi.
Baca Juga: Pemuda di Bogor Tega Habisi Nyawa Kekasih Prianya Gara-gara Permintaan Hanjob Ditolak
Bagian Tubuh Dibuang Terpisah
Menurut keterangan polisi, DA memutilasi korban menjadi 4 bagian. Bagian kepala dan kedua kaki dibuang di Sungai Cimanceuri, sementara itu bagian tubuh lengkap dengan kedua tangan dibuang dalam koper merah di Tenjo.
Setelah melakukan pembunuhan, DA membuang barang bukti berupa alat potong gerinda di sungai, sedangkan pakaian korban dibuang di Tol Cikupa.
Motif Pembunuhan Karena Dipaksa 'Hand Job'
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkap pembunuhan ini diawali dengan pertengkaran antara pelaku dan korban. Pelaku berdalih kesal karena diminta korban melakukan 'hand job'.
"Motif (pembunuhan) sementara kami peroleh dari keterangan tersangka. Dia bertengkar karena diminta (korban) melakukan hand job," kata Iman Imanuddin dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Jalan Tegar Beriman pada Sabtu (18/3/2023).
Berita Terkait
-
Pemuda di Bogor Tega Habisi Nyawa Kekasih Prianya Gara-gara Permintaan Hanjob Ditolak
-
Terungkap! Pelaku Ancaman Pembunuhan Band Radja Merupakan Ajudan Pemerintahan Tinggi?
-
Modus Lama Korban Baru: Deretan Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Indonesia
-
5 Fakta Terbaru Kasus Mayat dalam Koper: Sakit Hati Ditolak Handjob, Uang Rp 30 Juta Digondol
-
Polisi Sebut Pelaku dan Korban Mutilasi Mayat Dalam Koper di Bogor Sempat Tinggal Bersama
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti