Suara.com - Front Persaudaraan Islam (FPI) menanggapi aksi pemblokiran jalan saat konvoi untuk menyambut bulan Ramadhan di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (19/3) kemarin.
Sekertaris Umum FPI, Husein mengatakan, pihak kepolisian terlalu 'baper' menghadapi masyarakat Petamburan.
"Aparat terlalu baper, jadi berlebihan (lebai)," kata Husein saat ditemui di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).
Buya Husein, begitu ia akrab disapa, mempertanyakan, mengapa hanya masyarakat di Petamburan saja yang dilarang melalukan konvoi. Sedangkan wilayah lain diperlakukan beda.
"Kalau wilayah-wilayah lain diizinkan. Orang mau Tarhib Ramadhan kok gak boleh, kaya mau ngelakuin kejahatan aja sih," imbuhnya.
Husein menilai, kegiatan yang dilakukan pihaknya merupakan hal wajar karena tidak membuat kegaduhan atau melanggar hukum.
"Yang wajar-wajar sajalah, kecuali kami mau melakukan aksi kejahatan buat onar, buat rusak, wah baru (ditindak). Inikan cuman Tahrib Ramadhan, ini bukan hanya di Jakarta, banyak di wilayah wilayah lain dan itu berhasil," ucapnya.
Meski demikian, Husein hingga saat ini tidak tahu persis alasan pihak kepolisan melakukan pembubaran tersebut. Ia mengaku tidak ada di lokasi saat kejadian.
"Wallahu alam, saya gak tahu saya gak paham. Yang pasti saya kira ini aparat gak ngerti hukum, harus baca undang-undang lagi ini kayaknya. Kebetulan saya belum tau persis karena memang saya bukan panitianya," katanya.
Baca Juga: Tolak Timnas U-20 Israel, PA 212 Ancam Lakukan Aksi Lebih Masif: Kita Datangi Bandara
Aksi Konvoi
Diberitakan sebelumnya, polisi membubarkan aksi konvoi sejumlah massa dalam rangka menyambut Ramadhan di Jalan KS Tubun, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, pada Minggu (19/3) malam. Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @bangranisxxxxx terlihat massa tersebut mengenakan pakaian loreng. Di sisi lain nampak Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman meminta massa putar balik karena mengganggu arus lalu lintas di sekitar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan alasan polisi menertibkan konvoi tersebut karena telah menutup jalan dan dikhawatirkan mengganggu ketertiban serta keselamatan lalu lintas.
"PP 60 tahun 2017 dan Juklap Kapolri 02/1995 terkait keramaian harus dipatuhi. Kemudian banyaknya kendaraan yang dilibatkan dengan kurang mentaati perundang-undangan UU RI No. 22 tahun 2009. Tentunya dapat mengganggu ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di jalan umum dengan juga banyaknya melibatkan anak-anak dengan menggunakan kendaraan roda dua dan pejalan kaki," kata Trunoyudo kepada wartawan, Senin siang.
Menurut Trunoyudo, pihaknya sebenarnya telah mengimbau massa untuk melakukan kegiatan tersebut di lingkungan atau tempat ibadah masing-masing. Bahkan, menurutnya Polda Metro Jaya juga menawarkan memberikan pengamanan terhadap kegiatan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah