Suara.com - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (27/3/2023). Banyak hal dibicarakan antara kedua belah pihak, terkecuali soal Pemilu 2024.
"Tidak ada (soal politik Pemilu 2024)," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad dalam keterangannya usai pertemuan.
Adapun Dzulkifar menjelaskan kalau maksud kehadiran jajarannya ialah untuk silaturahmi kebangsaan bersama Jokowi.
Ia menyebut bahwa silaturahmi tersebut menjadi yang pertama kali setelah Muktamar ke-18 PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan.
"Kami rombongan pimpinan pusat yang baru, teman-teman formatur yang terpilih kemarin saya ketua umum, kemudian sekjen, kita berterima kasih atas kehadiran Bapak Presiden kemarin di pembukaan muktamar. Tentu ini wujud kepedulian beliau terhadap pengembangan gerakan pemuda Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dzulfikar berharap ke depan akan terwujud kemitraan konkret antara PP Pemuda Muhammadiyah dengan pemerintah, karena sebagaimana muktamar di Balikpapan, PP Pemuda Muhammadiyah memiliki empat agenda strategis selama empat tahun ke depan.
"Empat agenda tersebut, pertama peneguhan pergerakan Islam berkemajuan, kedua gerakan kewirausahaan sosial, ketiga adalah gerakan keilmuan dan keempat adalah gerakan politik kebangsaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dzulfikar mengungkapkan kalau Kepala Negara mengapresiasi gerakan Islam berkemajuan sebagai satu bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan kerja-kerja pemerintah.
"Tentu yang ingin membawa ajaran Islam yang rahmatan lil Alamin, Islam yang sejuk, Islam yang betul-betul mampu mengayomi seluruh anak bangsa di Indonesia," kata dia.
Baca Juga: DPR: Larangan Bukber Bagi Pejabat Berpotensi Mengalami Perluasan Makna
Lalu, Jokowi juga disebutkannya menitikberatkan terhadap gerakan ekonomi dan meminta PP Pemuda Muhammadiyah betul-betul memfokuskan gerakannya kepada pertumbuhan ekonomi, serta kesadaran untuk memulai kemandirian ekonomi.
"Bahwa ke depan Pemuda Muhamadiyah betul-betul memfokuskan gerakannya kepada penumbuhan ekonomi, kesadaran untuk memulai kemandirian karena tentu tantangan ke depan akan lebih berat lagi." [ANTARA]
Berita Terkait
-
Kocaknya Jan Ethes, Bilang Puasa Sahur Telur Ceplok, Eh Minum di Depan Gibran dan Wartawan
-
Anies Baswedan Unggah Buka Puasa Bersama Bareng Surya Paloh hingga Airlangga Hartanto, Sentil Jokowi?
-
Dilarang Jokowi, Puan Maharani Malah Bukber Sama Krisdayanti di Acara Ulang Tahun: 'Kami Sederhana'
-
Pengusaha Hotel Loyo Baca Surat Edaran Presiden Jokowi Larang Buka Puasa Bersama
-
Pengakuan Rafael Alun: Daftarkan Hartanya di 2 Program Tax Amnesty Jokowi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut