Suara.com - Legislator merupakan penyambung lidah rakyat di parlemen. Ia diberi mandat oleh rakyat untuk mengawasi dan mengoreksi jalannya roda pemerintahan, tujuannya menyejahterakan rakyat Indonesia.
Akan tetapi, kekinian rakyat atau publik dipertontonkan dengan lakon anggota dewan yang mementingkan diri sendiri maupun kelompoknya. Memperkaya diri sendiri kini dianggap lazim. Bahkan permisif terhadap tindakan kuropsi.
ANGGOTA Dewan Komisi XI DPR RI menggelar rapat Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan, Senin, 27 Maret 2023, di Gedung Parlemen, Jakarta. Mereka mengundang Menteri Keuangan Sri Mulyani beserja jajaran. Dalam diskusi siang itu, mereka fokus membahas persoalan harta kekayaan pegawai pajak yang janggal yang tengah santer jadi sorotan publik.
Salah satu kasus yang disoroti adalah sumber kekayaan Eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Mantan Kepala Bagian Umum DJP Kanwil Jakarta Selatan itu memiliki kekayaan mencurigakan dan tak tercatat dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara atau LBKHP di KPK.
Satu persatu anggota dewan menyampaikan pendapat dan pandangan terkait kasus Rafael Alun. Sekitar 15 menit berlalu, giliran Melchias Marcus Mekeng, anggota dewan dari Golkar mengutarakan pendapatnya.
Berbagai kritikan disampaikannya kepada Sri Mulyani agar membenahi birokrasi di Kementerian Keuangan. Dia menyinggung soal gaya hidup yang tak wajar anak buah Sri Mulyani.
Dengan gestur yang tenan dan mimik wajah tersenyum, Mekeng melontarkan pernyataan kontroversial.
"Kalau saya lebih berpikir saya bilang sama anak-anak saya, kalau kita makan uang haram kebanyakan akan dibuka dengan Tuhan dengan cara yang demikian," ucapnya.
"Kebanyakan dia makan uang haram itu," kata Mekeng melanjutkan pernyataan sambil tersenyum yang disambut riuh tawa para anggota dewan.
"Kalau makan uang haram kecil-kecil, ya okelah."
Tak berhenti di situ, Mekeng dengan percaya diri tetap melanjutkan pernyataannya dengan membawa-bawa nama tuhan, malaikat hingga setan.
"Makan uang haram sampai begitu berlebih akhirnya tuhan marah. Itu mah standar dalam nilai hidup begitu lo. Nggak ada juga di dunia ini malaikat, tapi jangan jadi setan bener," lanjutnya.
Ibarat Makan Kotoran Ayam
Sehari setelah pernyataan kontroversial Mekeng, pada Selasa, 28 Maret menjelang berbuka puasa, pintu ruang konferensi pers Gedung Merah Putih KPK, Jakarta terbuka. Bagi awak media yang biasa meliput di sana, terbukanya pintu ruangan mirip teater bioskop itu pertanda tersangka korupsi akan dipajang di hadapan sorot kamera pewarta.
Setelah ditunggu-tunggu, dari lantai dua, pasangan suami istri mengenakan rompi oranye dengan tangan terborgol turun dengan pengawalan petugas KPK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar