Suara.com - Dewan juri pengadilan Manhattan di New York, Amerika Serikat (AS), melayangkan dakwaan kepada mantan Presiden AS Donald Trump atas tindak kriminal yang ia lakukan ketika kampanye Pilpres 2016. Hal ini menjadikannya sebagai mantan pemimpin pertama dalam sejarah AS yang menerima tuntutan pidana.
Trump kali ini terlibat kasus bersama salah satu bintang film dewasa atau porno. Namun, sama seperti kasus-kasus yang sebelumnya, ia selalu menampik tuduhan tersebut. Adapun informasi selengkapnya bisa diketahui melalui lima fakta berikut.
1. Didakwa Terkait Bintang Film Porno
Dewan juri New York mendakwa Trump soal uang tutup mulut. Saat kampanye Pilpres 2016, ia meminta salah satu pekerjanya, Michael Cohen, untuk membayar bintang film porno, Stormy Daniels agar bungkam mengenai apa yang dialaminya.
Di tahun yang sama, Stormy sebelumnya mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan Trump. Padahal, saat itu status Trump masih menikah. Michael kemudian menyebut diminta membayar Stormy sebesar US$130 ribu dan memalsukan pembayarannya sebagai biaya hukum.
2. Sebut Dirinya Dijebak Demokrat
Usai mengetahui keputusan dewan juri New York yang mendakwanya melakukan tindak pidana, Trump merasa kesal. Ia lantas berpendapat bahwa langkah tersebut termasuk penganiayaan politik dan intervensi pemilu paling tinggi dalam sejarah.
“Ini adalah penganiayaan politik dan intervensi pemilu tertinggi dalam sejarah,” katanya, Kamis (30/3/2023), melansir laman USA Today.
Dalam hal ini, Trump menuduh Partai Demokrat dan sejumlah pihak, menjebaknya sejak pengumuman pencalonan presiden pertamanya di tahun 2015. Ia juga menyinggung beberapa investigasi yang pernah ia hadapi, seperti dugaan intervensi Rusia dalam Pilpres AS 2016.
"Sekarang mereka telah melakukan hal yang tidak terpikirkan, mendakwa orang yang sama sekali tidak bersalah dalam tindakan intervensi pemilu yang terang-terangan,” ujar Trump.
Trump lantas mengecam Jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg dengan menuduhnya melakukan “tugas kotor” Joe Biden. Ia tidak melampiran bukti, namun mengingatkan bahwa dakwaan itu bakal menjadi bumerang bagi Biden dan Demokrat. Ia juga meyakini akan menang dalam Pilpres 2024.
3. Pendukung Trump Turun ke Jalanan
Para pendukung Donald Trump berkumpul di luar area perkebunan Trump Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida pada Kamis (30/3/2023) malam waktu setempat. Mereka mengibarkan bendera yang menunjukkan dukungan untuk Trump dan menyanyikan lagu-lagu patriotik.
4. Joe Biden Memilih Bungkam
Presiden AS Joe Biden memilih enggan berkomentar soal dakwaan yang dilayangkan kepada Donald Trump. Ia berulang kali ditanya awak media mengenai rivalnya di Pilpres AS 2020 itu dan selalu menolak menjawab. Ia mengatakan tidak memiliki sesuatu yang perlu dikatakan.
"Saya tidak memiliki komentar tentang Trump," ujar Joe Biden, mengutip media setempat, Sabtu (1/4/2023).
5. Nasib Trump Setelah Didakwa
Kantor Jaksa Penuntut New York memanggil Trump untuk datang dan diberi kesempatan agar menyerahkan diri. Jika ia nantinya mengaku bersalah, maka proses selanjutnya adalah penjatuhan hukuman.
Namun, mengingat Trump yang sudah berulang kali mengaku tidak bersalah dalam beberapa kasus, ia mungkin akan kembali mengatakan hal serupa. Jadi, kasusnya saat ini akan berlanjut ke persidangan yang memerlukan waktu lebih dari satu tahun.
Lalu, apabila di persidangan Trump dinyatakan tidak bersalah, ia bisa dibebaskan. Sebaliknya, jika terbukti bersalah, hukuman akan tergantung pada tuduhan yang sampai saat ini masih belum terkonfirmasi.
Jika tuduhan mengarah pada pemalsuan dokumen bisnis, maka termasuk kelas ringan. Hukumannya maksimal empat tahun penjara. Trump bisa tak dipenjara bahkan tetap diizinkan mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi sulit untuk kampanye.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Ustaz Felix Siauw Protes Pernyataan Jokowi yang Minta Olahraga dan Politik Dipisahkan, Singgung Kampanye Masa Lalu
-
Santai Dituding Kampanye Lewat Bagi-bagi Sembako, Eko Patrio: Gak Apa-apa, Kata Orang Tua Saya Dizalami Itu Ibadah
-
Polisi Tangkap Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi!
-
Heboh Kasus Pencucian Uang, Ini 5 Film tentang Money Laundry yang Wajib Ditonton
-
Artis Porno Stormy Daniels Jadi Saksi Kunci yang Bisa Jebloskan Donald Trump ke Penjara
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur