Suara.com - Sahur merupakan salah satu kegiatan sunnah ketika seseorang hendak puasa Ramadhan. Menariknya, di Indonesia ada tradisi membangunkan orang sahur dengan cara membuat bunyi-bunyian yang berisik. Namun menurut Islam bagaimana hukum membangunkan orang sahur seperti itu?
Memang sahur tidak hanya bermanfaat untuk membuat tubuh menjadi lebih kuat untuk berpuasa. Namun sahur juga memiliki keutamaan-keutamaan yang menjadikannya sebagai salah satu sunnah di bulan Ramadhan yang dianjurkan untuk dilaksanakan.
Salah satu keutamaan dari sahur adalah mendapatkan rahmat dari Allah SWT dan juga diberikan keberkahan. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Sahur itu makanan yang berkah, maka dari itu janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya dengan meneguk setengah air, karena Allah SWT dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur”.
Sahur memang menjadi salah satu anjuran yang perlu dilakukan sebelum puasa, di mana sahur ini dikerjakan pada waktu dini hari sebelum subuh. Akan tetapi, nyatanya tidak sedikit yang sering lupa atau kesiangan mengerjakan makan sahur, sehingga akhirnya mereka berpuasa tanpa sahur. Itulah mengapa banyak pihak yang berinisiatif untuk membangunkan orang sahur.
Lantas, seperti apa hukum membangunkan orang sahur?
Hukum Membangunkan Orang Sahur Menurut Buya Yahya
Hukum membangunkan orang sahur menurut Buya Yahya telah dijelaskan melalui sebuah tayangan video di akun YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 29 Maret 2023, sebagai berikut:
"Ada satu tradisi baik yang dibangun, akan tetapi biarpun itu tradisi baik jika tidak dijaga, bisa terjadi pergeseran nilai tanpa dirasa," kata Buya Yahya.
Baca Juga: Ternyata Syahwat Itu Bukan Aib, Begini Penjelasan Buya Yahya
Ia menambahkan, "Kalau dulu kita merasakan, ada istilah obrok kalau Jawa Timur namanya ronda. Ronda itu adalah kita membawa kentongan dengan bermacam-macam model dengan irama yang menarik, untuk membangunkan orang puasa. Dan itu dikoordinir oleh beberapa mushola, supaya terarah waktunya juga tepat, sehingga kena sasaran, sesuai dengan tujuan."
Menurut Buya, kalau tradisi membangunkan orang sahur ini tidak dirawat, tidak diarahkan, maka bisa saja liar, menjadi satu kegiatan yang tidak benar. "Misalnya, baru jam 12 sudah keluar ini oknum. Orang mau tidur, malah membangunkan tidur", ungkap Buya Yahya.
Membangunkan orang dengan tradisi obrok, kata Buya adalah kegiatan yang sangat penting. Namun jika tradisi baik ini tidak dirawat maka dapat meresahkan masyarakat.
"Jadi, mungkin setelah ini ada tugas kita semuanya ke depan, barangkali aparat pemerintah dari kepolisian, dari kepada desa, RT, RW, Bupati, mendengar ini, hendaknya itu dirapikan. Dirapikan tidak ada kemaksiyatan di dalamnya, waktunya juga tepat", tambah Buya Yahya.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) Moh Agus Salim juga sempat mengatakan bahwa tradisi membangunkan sahur harus disampaikan dengan cara-cara yang santun, baik, dan sopan, agar keutamaan dan keberkahannya tetap terjaga. Pada saat membangunkan sahur, perlu juga memperhatikan hak kepentingan pribadi orang lain, jangan sampai mengganggu hak-hak orang lain.
Itulah penjelasan mengenai hukum membangunkan orang sahur menurut Buya Yahya beserta pendapat dari Kemenag yang perlu dipahami.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?