Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menanggapi kritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut pemerintah tidak serius memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Dia menyarankan AHY untuk membuat matriks perbandingan antara pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Tunjukkan perbandingan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif keseluruhan ikhtiar dan dukungan pemerintah RI terhadap bangsa Palestina di berbagai forum, baik regional maupun internasional," kata Arsul kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).
Jika pemerintahan SBY lebih baik dalam mendukung Palestina, lanjut dia, maka AHY bisa menilai pemerintah saat ini. Namun jika tidak, Arsul menyebut kritik tersebut hanya untuk kepentingan politik.
"Jika tidak, ini sekadar menjadikan soal Palestina ini sebagai komoditas politik untuk kepentingan elektoral saja," ujar Arsul.
Menurut dia, AHY terlalu menyederhanakan keseriusan pemerintah dalam mendukung Palestina jika hanya melihat kehadiran delegasi Indonesia pada UN General Assembly.
"Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemlu RI kan bekerja juga melalui banyak forum baik bilateral, regional, maupun internasional dalam soal bersikap dengan Palestina atau kesewenang-wenangan Israel terhadap bangsa Palestina," tuturnya.
Sebelumnya, AHY menyebut pemerintah tidak serius mendukung kemerdekaan Palestina. Sebab, kata AHY, keikutsertaan Indonesia di sejumlah forum internasional sangat minim.
Contohnya ialah Sidang Umum PBB atau UN's General Assembly (GA). AHY menyebut Indonesia hanya satu kali menghadiri sidang tersebut secara daring.
Baca Juga: Menakar Tokoh Nahdliyin untuk Cawapres Anies: Pilih Khofifah Terlalu Nekat, AHY Jadi Pilihan Akhir?
"Sekali lewat zoom ketika pandemi, selebihnya ya tidak datang. Padahal itu adalah forum yang baik untuk menyuarakan isu-isu dunia tadi," kata AHY, Kamis (30/3/2023).
Berita Terkait
-
Komentari Kisruh Piala Dunia U-20, AHY Nilai Sepak Bola Bukan Forum untuk Bela Palestina
-
Piala Dunia U-20 Batal Dilaksanakan, AHY Sebut Dunia Sepak Bola Tidak Usah Dicampuri dengan Urusan Politik
-
AHY: Kalau PSSI Dijadikan Alat Politik, Sepak Bola Kita Tak akan Benar!
-
AHY Sebut Negara Tak Konsisten karena Perbedaan Pandangan Kepala Daerah dan Presiden: Buat Malu di Mata Dunia
-
Gagal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20, AHY Sindir Ramainya Penolakan Timnas Israel: Kemana Saja Selama Ini?
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Terkini
-
Halte Transjakarta Pasar Genjing Dialihkan Imbas Proyek LRT, Sampai Kapan?
-
Polisi Beberkan Peran 12 Tersangka Penjarah Rumah Uya Kuya, dari Provokator hingga Eksekutor
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya