Suara.com - Dua anggota DPR Komisi VII menilai jika kilang minyak sering terbakar karena Pertamina kurang bersedekah. Diketahui dalam kurun waktu yang berdekatan, Kilang di Plumpang dan Dumai mengalami kebakaran. Mereka yang berpendapat adalah dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian dan Fraksi Demokrat Muhammad Nasir.
"Kurang sedekah, infaknya kurang bu. Mungkin teman-teman bisa melanjutkan penyaluran ini, ditambah lahir dan batin. Mudah-mudahan selesai. Mungkin itu yang paling penting Bu Dirut dan direksi lain," kata Nasir dalam rapat bersama Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Selasa (4/4/2023).
Ramson kemudian menginterupsi pernyataan Nasir. Ia bercerita pernah mengalami momen kurang bersedekah Pertamina yang dimaksud. Periode lalu, ia meminta 2.000 sarung untuk dapilnya. Namun, tidak diberikan karena harus ada izin dari Menteri BUMN Erick Thohir.
"Periode kemarin saya butuh sarung, saya WA Bu Dirut (Nicke Widyawati) dikirim 2.000 sarung. Sekarang satu sarung enggak bisa, katanya harus Pak Erick semua gitu," kata Ramson.
Pernyataan-pernyataan itu membuat Ramson Siagian dan Muhammad Nasir menjadi sorotan publik. Tak terkecuali sepak terjang keduanya selama menjabat sebagai anggota DPR RI. Mereka memang dikenal kerap mengemukakan pendapat yang kontroversial. Berikut informasinya.
Sepak Terjang Ramson Siagian
Ramson juga pernah mengeluarkan pernyataan dalam rapat Komisi VII DPR pada Rabu (8/6/2016). Saat itu, membahas soal rencana anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
Ia menjadi salah satu dari jajaran DPR yang setuju Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir dicopot karena tidak menghadiri rapat. Sebab, diskusi saat itu juga membahas besaran subsidi listrik yang naik menjadi Rp 57,2 triliun.
Ramson sempat meminta rapat dihentikan sementara selama lima menit. Adapun tujuannya agar Menteri ESDM Sudirman Said bisa menghubungi Sofyan Basir dan memintanya untuk datang. Namun sayang, upaya itu tidak berhasil.
Baca Juga: Dukung Satgas RAFI, Wakil Komut Pertamina Pastikan Kesiapan Infrastruktur Kilang Balongan
“Direktur PLN (Sofyan Basir) tidak menghargai Menteri ESDM. Jangan merasa kuat, dekat sama siapa sajalah,” ujar Ramson saat itu.
Ramson juga pernah mengkritik Menteri ESDM Ignasius Jonan yang memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk PT Freeport Indonesia selama enam bulan. Dengan izin ini, perusahaan itu bisa kembali mengekspor konsentrat.
Dikatakan olehnya, Jonan yang selaku pihak berwenang atas izin tersebut, tidak konsisten. Pasalnya di awal, Jonan dengan tegas PT Freeport melakukan eskpor konsentrat sebelum membangun smelter. Izin itu juga, lanjutnya tidak diatur dalam UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009.
Sepak Terjang Muhammad Nasir
Muhammad Nasir dalam rapat tahun 2020 lalu, pernah mengusir Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, Orias Petrus Moerdak. Hal ini terjadi usai Orios terlibat cekcok yang panas serta insiden gebrak meja.
Nasir mengatakan bahwa Orias tidak kooperatif dalam menjawab pertanyaan anggota DPR soal utang dengan tenor 30 tahun untuk membeli saham PT Freeport Indonesia. Oleh karenanya, ia mendadak mengusir Orios dari ruangan rapat.
Berita Terkait
-
Pertamina Gencar Promosikan Produk UMKM Binaan di Berbagai Bazar Selama Ramadan
-
Harga BBM Pertamax Turbo Turun per Hari ini, Pertamax-Pertalite Gimana?
-
Pertamina Tingkatkan Kehandalan Kilang dengan Standar Internasional
-
Dukung Satgas RAFI, Wakil Komut Pertamina Pastikan Kesiapan Infrastruktur Kilang Balongan
-
Wakil Komut: Pertamina Perkuat Budaya Kerja Berbasis Safety
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan