Dalam orasinya Abraham, mengultimatum Dewas KPK untuk tegas menindak Firli Bahuri dengan memecatnya.
"Kita minta Dewas KPK untuk obyektif tidak seperti di masa lalu, ketika memeriksa saudara Firli ada kecenderungan tidak memberikan sanksi yang tegas. Sehingga kelakuan atau perbuatan Firli terulang terus-menerus. Karena tidak ada tindakan yang keras dan tegas atau sanksi yang diberikan Dewas KPK," teriaknya lantang.
Saat unjuk rasa mereka juga datang membawa sejumlah atribut, di antaranya poster bertuliskan sejumlah tuntutan, 'Masa Depan Pemberantasan Korupsi, Lebih Penting Daripada Masa Depan Firli Bahuri’.
Aksi demi menggulingkan Firli Bahuri dari jabatannya, tak hanya dari mantan petinggi KPK. Turut hadir mantan punggawa KPK, Novel Baswedan, Aulia Postiera, M. Praswad Nugraha, Lakso Anindito, hingga Ronald Paul Sinyal. Mereka adalah pegawai KPK yang dipecat Firli lewat operasi tes wawasan kebangsaan atau TWK.
Hadir pula sejumlah kelompok aktivis, Indonesia Memanggil (IM57+) Institute, Indonesia Corruption Watch (ICW), Transparency International Indonesia (TII), LBH Jakarta, Amnesty Internasional Indonesia dan YLBHI. Mereka tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil, dengan tujuan menuntut Dewas KPK memecat Firli Bahuri.
Demi Masa Depan KPK
Gelombang desakan pemecatan Firli Bahuri menggema dalam beberapa waktu terakhir. Berawal dari dugaan Firli memecat Brigjen Endar Priantoro dari jabatannya Direktur Penyelidikan KPK.
Dia diduga memecat Endar karena menolak meningkatkan kasus Formula E ke penyidikan. Sumber Suara.com di internal KPK sebelumnya menyebut Firli diduga memiliki kepentingan politik dalam perkara itu.
Endar yang merasa tak pernah melakukan pelanggaran etik, tidak terima dengan pemecatannya. Terlebih Kapolri Jenderal Listyo Sigit lewat suratnya memintakan Endar tetap di KPK. Atas dugaan ketidakwajaran itu Endar melaporkan Firli dan Sekjen KPK ke Dewas.
Baca Juga: Bikin Gaduh, Komisi III DPR Akan Panggil KPK
Lepas dari perkara itu, kontroversi Firli tidak berhenti begitu saja. Dia juga diduga membocorkan dokumen penyelidikan korupsi tunjangan kinerja pegawai di Kementerian ESDM.
Tak hanya itu, kata sumber tersebut, Firli juga diduga membocorkan surat perintah penyadapan. Kemudian melarang untuk memanggil saksi pada suatu kasus korupsi di KPK.
Terbaru, Endar juga kembali melaporkan Firli Bahuri ke Dewas KPK atas dugaan membocorkan hasil dokumen penyelidikan korupsi perizinan tambang di Kementerian ESDM.
Novel Baswedan, mantan penyidik senior KPK, mengaku tak kaget dengan sejumlah dugaan perilaku tak terpuji Firli tersebut. Dia mengungkap dugaan perilaku Firli saat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
"Sudah menjadi rahasia umum ketika di media disampaikan tentang banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Firli Bahuri ini," kata Novel ditemui wartawan di Kantor Dewas KPK, Jakarta, Senin 10 April lalu.
"Saya teringat Firli Bahuri ketika mengikuti ekspose, bahkan ketika masih menjadi Deputi Penindakan dia sering memfoto-foto risalah atau dokumen rahasia ekspose," ungkap Novel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala