Suara.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua melakukan penyerangan terhadap para prajurit TNI yang tengah melakukan operasi pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens di Nduga, Papua Pegunungan. Penyerangan itu menyebabkan satu prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda julius Widjojono dari Satgas Yonif R-321/GT. Pratu gugur pada Sabtu (15/4/2023) sore saat mencoba menyisir dan mendekati posisi sandera Pilot Susi Air.
“Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” jelas Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojon, dikutip dari Antara pada Senin (17/4/2023).
Tiba-tiba, KKB menyerang hingga Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut profil Pratu Miftahul Arifin.
Profil Pratu Miftahul Arifin
Pratu Miftahul Arifin adalah sosok kelahiran Pacitan, Jawa Timur pada 31 Maret 1996. Miftahul Arifin bergabung dengan pasukan elite TNI AD.
Pratu Miftahul Arifin tinggal di Dusun Krajan RT 2 RW 2 Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dalam gugur tugasnya, Pratu meninggalkan seorang istri dan anak.
Orang tua Pratu adalah Agus Santoso dan Parmini yang merupakan seorang petani. Istrinya bernama Wakhidia Nur Azizah yang merupakan Guru SD Honorer dengan anak berusia 2 tahun bernama Hala Mahdia Arifin.
Prajurit yang gugur tersebut berpangkat Prajurit Satu dan jabatan sebagai Danpokpan 1 - Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad. Ia memiliki Nomor Registrasi Pusat 31160163990396.
Baca Juga: Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak
Hingga kini jenazahnya masih dalam pencarian. Bahkan tidak hanya Miftahul Arifin yang hilang, Julius juga mengatakan masih ada prajurit yang belum ditemukan usai berkonflik dengan KKB Papua.
Saat prajurit TNI melakukan pencarian terhadap Miftahul Arifin, prajurit tersebut juga diserang oleh KKB. Julius belum dapat memastikan jumlah prajurit yang hilang karena pencarian terhambat cuaca buruk.
"Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu. Adapun kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi, kami kesulitan untuk menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu." kata Julius kepada wartawan, Minggu 16 April 2023.
Julius juga memerintahkan prajuritnya untuk terus melakukan pencarian dengan maksimal.
"Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan siapkan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," tambahnya.
Keluarga pun hingga kini masih menunggu kedatangan jenazah. Sang istri menyampaikan sebelum terjadi peristiwa itu, korban sempat menghubungi keluarga dan meminta selalu didoakan.
Berita Terkait
-
Terlibat Baku Tembak dengan OPM di Nduga, Lima Anggota TNI Hilang Kontak
-
5 Fakta KKB Tembak Mati Anggota TNI hingga Jatuh ke Jurang Saat Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air
-
Keluarga Prajurit TNI Asal Pacitan Menunggu Kedatangan Jenazah yang Gugur di Papua"
-
Area Pilot Susi Air Sudah Diketahui, Operasi Penyelamatan Masih Terkendala Cuaca
-
Bukan OPM, Kendala Paling Menyulitkan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Itu Cuaca!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu