Suara.com - Indonesia kembali menjadi sorotan dunia internasional usai tiga warga negara Indonesia atau WNI ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan di Jepang.
Korban diketahui merupakan sesama WNI yang ditemukan tewas secara mengenaskan usai dua tahun dilaporkan hilang.
Pemerintah Indonesia kini berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk membongkar kasus tersebut secara mendalam.
Berikut fakta terkait tiga WNI di Jepang jadi tersangka pembunuhan yang telah dirangkum oleh awak media Suara.com
Jenazah disembunyikan di dalam koper
Kantor berita Jepang, Nippon Hoso Kyokai atau NHK melaporkan kondisi nahas saat jenazah korban ditemukan.
Sebagaimana yang diberitakan oleh NHK, Rabu (19/4/2023) mayat korban disembunyikan dalam koper yang ditemukan oleh pihak kepolisian.
Koper tersebut ditemukan di daerah pegunungan di Kota Ono, Fukushima dan berisi mayat yang diduga pria WNI yang sempat menghilang.
Korban sempat menghilang selama dua tahun
Mayat tersebut disinyalir kuat adalah sosok pria WNI yang hilang selama dua tahun.
Pria WNI itu merupakan lelaki Indonesia berusia 20-an, warga Kota Konosu Prefektur Saitama, utara Tokyo.
Polisi menduga ada ketiga WNI yang ditangkap oleh kepolisian Jepang memiliki hubungan dengan korban. Berdasarkan dugaan polisi, ketiga WNI yang kini dijadikan tersangka sebelumnya makan bersama dengan korban pada 2021.
Semenjak itu, korban dilaporkan hilang, sehingga menambah kecurigaan polisi terhadap ketiga WNI tersebut.
"Korban menghilang sejak Desember 2021, setelah makan bersama ketiga tersangka yang juga WNI. Karena itu mereka kami tangkap," ujar kepolisian setempat saat diwawancarai NHK.
Terdapat luka di kepala korban
Polisi juga menduga bahwa ketiga WNI itu sengaja meninggalkan koper di hutan belantara untuk menyembunyikan jejak mereka.
Polisi juga menemukan ada luka di kepala korban yang kini diduga sebagai penyebab kematiannya.
Identitas belum terungkap, KBRI berkoordinasi dengan polisi jepang
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengungkap bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang telah berkoordinasi dengan polisi lokal usai penangkapan tiga WNI itu.
"Sudah ada komunikasi antara KBRI dengan pihak kepolisian terkait penemuan mayat tersebut," kata Faizasyah saat dihubungi Suara.com, Rabu (19/4/2023).
Sayangnya hingga kini, polisi urung memberikan detil lebih termasuk informasi terkait korban.
"Belum ada yang bisa disampaikan, menunggu keterangan dari pihak kepolisian Jepang," kata dia.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Indonesia Judha Nugraha juga membenarkan bahwa ada tiga WNI yang ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan.
"Informasi diterima KBRI Tokyo tanggal 18 April. Ada laporan dari kantor polisi Konosu, Saitama. Ketiga WNI itu diduga membunuh 1 WNI lainnya. Mayatnya dibuang tanggal 30 Desember 2021," kata Judha.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Identitas Belum Terbongkar, KBRI Komunikasi dengan Polisi Jepang Soal 3 WNI Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis
-
3 WNI Diduga Lakukan Pembunuhan Sadis di Jepang, Kemlu Masih Tunggu Informasi Resmi Polisi
-
Konflik Militer Sudan: Seorang WNI Kena Pantulan Peluru Nyasar, Ada Luka Gores di Pinggang
-
Polisi Jepang Tangkap 3 WNI Diduga Bunuh dan Masukkan Mayat Korban ke Dalam Koper
-
Tiga WNI Ditangkap Polisi Jepang, Bunuh dan Masukkan Mayat Korban ke Koper
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!