- Penjaringan Calon Ketua DPC PDIP Brebes diwarnai protes dari kader tingkat bawah
 - Pimpinan DPC PDIP Brebes membantah tudingan tersebut, mengklaim proses sudah sesuai mekanisme
 - Konflik semakin dalam setelah Indra Kusuma menuding Cahrudin tidak loyal terhadap partai
 
Suara.com - Suhu politik internal PDI Perjuangan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memanas menjelang pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Sejumlah kader dari tingkat bawah menuding proses penjaringan calon ketua tidak transparan dan terkesan sudah diatur.
Nama Cahrudin, yang diusulkan oleh beberapa Pengurus Anak Cabang (PAC), secara mengejutkan ditolak dalam forum tingkat kabupaten, memicu tudingan bahwa proses ini hanyalah sebuah "dagelan".
Kekecewaan ini disuarakan secara terbuka oleh Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kersana, Supri. Ia mempertanyakan alasan di balik penolakan nama Cahrudin yang menurutnya lahir dari aspirasi murni kader di akar rumput. Menurutnya, insiden ini seolah menyepelekan suara dan usaha para kader di tingkat bawah.
"Ini ada apa dengan panitia penjaringan, kok nama Cahrudin ditolak forum. Padahal itu muncul dari usulan musyawarah kader di arus bawah. Kalau aspirasi ini tidak dihargai, berarti suara kader dibawah dianggap tidak penting, seolah-olah penjaringan ini jadinya dagelan saja," ujar Supri dengan nada kecewa di Brebes, Rabu (17/9/2025).
Dugaan adanya skenario yang sudah diatur sebelumnya juga dilontarkan oleh Sekretaris PAC PDI Perjuangan Jatibarang, Sudaryanto. Ia merasa mekanisme pemilihan tidak berjalan terbuka dan terkesan sudah diarahkan untuk memenangkan calon tertentu.
"Seolah-olah sudah ada skenario. Padahal seharusnya mekanisme pemilihan berjalan terbuka dan melibatkan seluruh PAC. Jika tidak, ini bisa dianggap melanggar aturan partai," ujar Sudaryanto.
Kritik serupa datang dari mantan Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Paguyangan, Bagus Handoko. Ia mengingatkan bahwa demokrasi di dalam partai tidak boleh hanya menjadi slogan kosong.
"Demokrasi partai tidak boleh hanya jadi slogan. Kalau kader di tingkat bawah tidak merasa didengar, maka soliditas partai justru bisa melemah," tegas Bagus.
DPC Bantah Tudingan, Sebut Sudah Sesuai Mekanisme
Baca Juga: Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
Menanggapi tudingan miring tersebut, Wakil Ketua DPC PDIP Brebes, Mashadi, membantah keras. Ia menegaskan bahwa seluruh proses penjaringan telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku di partai.
Menurutnya, setiap PAC memiliki hak untuk mengusulkan nama, dan hasilnya menunjukkan dukungan mayoritas yang solid untuk calon lain.
"Dari total PAC di Brebes yang mengikuti rapat penjaringan baik di Kantor DPC PDI Perjuangan Brebes dan Pendopo Bumiayu, Indra Kusuma diusulkan oleh seluruh PAC. Di bawahnya, M Taufik diusulkan oleh 8 PAC, dan Tri Murdiningsih oleh 5 PAC," beber Mashadi, seraya menyebutkan nama-nama calon Ketua DPD PDIP Jawa Tengah yang juga masuk dalam usulan.
Mashadi menjelaskan bahwa rapat penjaringan digelar di dua lokasi untuk menjangkau seluruh PAC. Ia juga menekankan bahwa kriteria utama adalah loyalitas dan kemampuan menjaga marwah partai.
"Ini bukan soal siapa yang paling populer, tapi siapa yang paling siap menjaga marwah partai. Kami ingin pemimpin yang tegak lurus, loyal, dan bisa merangkul semua elemen," katanya.
Bagi pihak yang merasa tidak puas, Mashadi mempersilakan untuk menempuh jalur resmi melalui Mahkamah Partai.
Berita Terkait
- 
            
              Harta Kekayaan Hendrar Prihadi, Kader PDIP yang Dicopot dari Kepala LKPP
 - 
            
              Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
 - 
            
              Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
 - 
            
              Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
 - 
            
              Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
 - 
            
              Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
 - 
            
              Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
 - 
            
              Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
 - 
            
              Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
 - 
            
              Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
 - 
            
              Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
 - 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali