Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan bakal calon presiden (capres) dari partainya. Ibu dari Puan Maharani tersebut mengumumkan kader dari partainya yang akan maju menjadi bakal capres, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meminta agar seluruh anggota dan juga para kader partai bisa menyikapi isu capres dan cawapres dengan bijak sebagai dinamika politik nasional. Menurut Hasto, keputusan Megawati terkait dengan capres dari PDIP ini berdasarkan dari berbagai pertimbangan.
Lantas, seperti apa perjalanan Ganjar untuk menjadi politisi hingga diusung menjadi capres? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini termasuk kader lama yang bergabung di PDIP. Saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum UGM, Ganjar bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Secara ideologi, GMNI dinilai dekat dengan PDIP.
Pada 1996, Ganjar turut mendukung Megawati Soekarnoputri yang kala itu berhadapan dengan Soerjadi. Ganjar disebut-sebut menjadi kader yang ikut menyaksikan perubahan PDI menjadi PDI Perjuangan.
Perjalanan politik Ganjar terbilang sangat panjang. Ganjar dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009 menggantikan Jakob Tobing. Kala itu, Jakob ditunjuk Megawati menjadi Duta Besar Indonesia di Korea Selatan.
Selama di parlemen, Ganjar pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDIP periode 2010-2013. Sementara itu, Puan Maharani naik menjadi ketua fraksi PDI Perjuangan di DPR.
Ganjar juga kembali ditunjuk untuk mengisi kursi parlemen pada periode 2009-2014. Namun, Ganjar berhenti di tengah jalan karena memilih untuk ikut dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.
Ganjar berhasil menang Pilgub Jawa Tengah. Ia dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2013-2018. Setelah itu, Ganjar kembali maju dan terpilih menjadi gubernur pada periode 2018-2023.
Baca Juga: Tunjuk Ganjar Capres 2024, Megawati Dinilai Tunjukkan Kenegarawanan
Awal Mula Ganjar Masuk PDIP
Pada saat aktif di GMNI, Ganjar sudah sangat mengagumi presiden pertama Republik Indonesia yakni RI Soekarno. Ganjar pun menjadi simpatisan PDIP. Kemudian, pada tahun 1966, PDIP dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.
Mencuatnya konflik tersebut menjadikan Ganjar jadi sosok yang mendukung Megawati, meskipun pada saat itu ayahnya merupakan seorang polisi dan kakaknya adalah seorang hakim yang pada saat Orde Baru seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan wajib mendukung Golkar sepenuhnya.
Sejak saat ini, Ganjar pun akhirnya memilih untuk berkarier di dunia politik dengan bergabung di PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Tunjuk Ganjar Capres 2024, Megawati Dinilai Tunjukkan Kenegarawanan
-
Di Momen Peringatan RA Kartini, Megawati Soekarno Putri Tetapkan Ganjar Pranowo Sebagai Capres dari PDIP
-
Syukuran Ganjar Pranowo Capres PDIP, Warga Sukoharjo Gelar Aksi Cukur Gundul
-
Blak-Blakan! Jokowi Promosikan Ganjar Pranowo Usai Dipilih Jadi Capres oleh Megawati?
-
Ganjar Pranowo Capres Pilpres 2024, Postingan Ini Jadi Lahan Komentar Publik: Jangan Sampai Jadi Presiden Bahaya Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf