Suara.com - Ahli Bedah Saraf, Prof. dr. Zainal Muttaqin, dipecat dari RS Kariadi, Semarang. Kabar ini beredar luas di media sosial, hingga membuat sejumlah pihak merasa heran. Terlebih pemecatannya disebut berkaitan dengan pemerintah. Lantas, apa yang menjadi duduk perkaranya?
Menurut informasi yang beredar, Prof Zainal diduga dipecat karena sering mengkritik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ia diduga kerap membuat tulisan yang berisi kritik terhadap Menkes dan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan.
Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes) bahkan diduga sampai menyambangi Dirut RS Kariadi agar Prof Zainal segera dipecat. Di sisi lain, Mantan Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, ikut menanggapi masalah ini.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pemberhentian kerja Prof Zainal di RS Kariadi Semarang, bukan karena soal mengkritik Kemenkes. Dikatakannya, hal tersebut berkaitan dengan masa kontrak sang dokter sebagai mitra yang memang sudah berakhir sejak 6 April 2023 lalu.
Sementara itu, usai didesak, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, akhirnya angkat bicara. Ia mengaku pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan terkait kabar pemecatan Prof Zainal yang diduga berkaitan dengan kritik terhadap jajarannya.
Tanggapan IDI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut menanggapi soal pemecatan Prof Zainal Mutaqqin dari RS Kariadi. Mereka tak setuju dengan keputusan dari Kemenkes itu lantaran tindakan sang dokter yang dinilainya sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI DR dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT., mengatakan bahwa organisasinya siap memberikan pendampingan hukum bagi Prof Zainal. Hal ini bermakusd untuk memperjuangkan hak sebagai anggota IDI dan warga negara bebas berpendapat yang dilindungi UU.
“PB IDI melalui Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota (BHP2A) dan IDI Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hukum dan memperjuangkan hak-hak sebagai anggota IDI dan warganegara Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).
Baca Juga: IDI Kecam Pemecatan Dokter Zainal Mutaqqin dari RS Kariadi, Singgung Soal Kebebasan Berpendapat
Di sisi lain, Ketua IDI Wilayah Jawa Tengah dr. Djoko Handojo, Sp. B-onk membahas soal penyelesaian masalah. Menurutnya, jika pemerintah kurang senang dengan kritik itu, seharusnya dibicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu.
Ia juga mengimbau agar pemerintah tidak melupakan pengorbanan para dokter dan tenaga kesehatan saat menangani Covid-19. Menurutnya, jangan hanya karena dikritik, yang padahal bertujuan agar pemerintah lebih baik, membuat mereka lupa dengan jasa tokoh kesehatan.
IDI kemudian mengungkap sosok Prof Zainal. Ia dikenal sebagai ahli bedah saraf di bidang yang terbilang langka, yakni ilmu epilepsi. Tak hanya itu, ia juga aktif mengajar para calon dokter bedah. Kerennya lagi, ia menjadi salah satu dokter bedah epilepsi yang paling berpengaruh di Indonesia.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
IDI Kecam Pemecatan Dokter Zainal Mutaqqin dari RS Kariadi, Singgung Soal Kebebasan Berpendapat
-
Bisa Deteksi Stunting, Antropometri Kit Resmi Masuk Etalase Sektoral Kemenkes di E-Katalog
-
Rekomendasi atau Tips Persiapan Fisik saat Menghadapi Kemacetan Mudik
-
WASPADA! Covid Varian Arcturus Lebih Cepat Penularan, Ini Kata Kemenkes
-
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat yang Mudik Bisa Lakukan Antigen Mandiri
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai