Suara.com - Penutupan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT telah dilaksanakan pada Kamis, (11/5/2023) malam kemarin.
Penutupan KTT ASEAN 2023 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo menghasilkan beberapa poin penting sebagai "PR" para petinggi ASEAN untuk segera diimplementasikan pasca KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. Dalam kesempatan ini, Jokowi menekankan beberapa poin penting sebagai acuan untuk mencapai visi misi ASEAN bersama.
Lalu, apa saja poin poin tersebut? Simak inilah selengkapnya.
1. Perlindungan terhadap tenaga migran
Migrasi sumber daya manusia (SDM) yang terjadi antarnegara ASEAN ini menjadi fokus utama para petinggi untuk selalu diprioritaskan dalam perlindungan para migran.
Kerja sama antarnegara di bidang keamanan dan pertahanan juga diungkap Jokowi harus selalu ditingkatkan demi meningkatkan kemajuan pada tiap negara. Kasus kekerasan dan perdagangan manusia yang lekat dengan migrasi ini kembali diungkap Jokowi untuk mengajak para petinggi negara bersama melawan kasus kemanusiaan.
"Saya mengajak semua negara ASEAN untuk menindak tegas pelaku-pelaku utama dari kasus kemanusiaan," ungkap Jokowi.
2. Peringatkan soal Konflik Myanmar
Konflik internal yang terjadi di Myanmar juga menjadi bahasan para petinggi negara untuk segera diatasi. Banyaknya warga negara ASEAN yang terdampak dari konflik di Myanmar ini pun mengancam persatuan negara ASEAN, terutama dari ketidakhadiran pemimpin Myanmar menambah pembahasan semakin dalam soal 5 poin konsensus Myanmar yang hingga kini tak kunjung diimplementasikan.
Baca Juga: KTT ASEAN ke-42 Berakhir, Ketua DPR: Saya Bangga Kenalkan Labuan Bajo
Konflik mililter di berbagai daerah di Myanmar ini juga melibatkan WNI yang menjadi korban perdagangan manusia. Para pelaku ini terungkap memiliki jaringan internasional. Jokowi lalu memperingatkan secara tegas atas tindakan Myanmar yang tak juga fokus mengatasi konflik ini.
"Tidak boleh ada satupun pihak baik di dalam atau di luar ASEAN yang sengaja mengambil kesempatan dari konflik internal di Myanmar, karena sejatinha kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus terus dilindungi,” tegas Jokowi. Jokowi pun mengaku siap untuk melakukan pendekatan dengan junta militer Myanmar demi menyelesaikan konflik Myanmar.
3. Memperkuat kerja sama bidang ekonomi
Pasca pandemi, negara negara ASEAN mulai kembali menggerakkan nilai perekonomian di masing-masing negara ke angka stabil. Penguatan dan peningkatan kerjasama di bidang ekonomi diharapkan Jokowi dapat memperkuat perekonomian ASEAN itu sendiri.
"Peningkatan kerjasama ekonomi terutama di bidang digital harus selalu dikaji. Ini harusnya sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri," ujar Jokowi.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Wamendag Minta Pemimpin Negara ASEAN Ikut Peran Aktif Kembangkan Ekonomi Digital
-
30 UMKM Mejeng dan Jadi Souvernir KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Cek Daftarnya
-
KTT ASEAN ke-42 Berakhir, Ketua DPR: Saya Bangga Kenalkan Labuan Bajo
-
Romantisme dari Jokowi untuk Pemimpin ASEAN di Kapal Pinisi Labuan Bajo
-
Gala Dinner KTT ASEAN di Labuan Bajo, Presiden Joko Widodo Joget Fa Mi Re
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf