Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi beserta delegasi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). Dalam kesempatan tersebut, keduanya sepakat untuk menyuarakan pentingnya akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan serta mengatasi krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai menerima kunjungan kenegaraan Raisi dan delegasi.
"Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan, dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan," kata Jokowi.
Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, kedua pemimpin negara itu juga membahas mengenai situasi geopolitik dunia.
Sementara itu, Seyyed Ebrahim Raisi juga mengutarakan bahwa Indonesia telah menjadi sahabat dan negara saudara dalam menangani isu regional dan internasional.
Selain sebagai sesama negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan anggota negara Gerakan Non-Blok, Indonesia juga sebagai negara dengan populasi muslim terbesar.
Raisi mengatakan pihaknya memiliki visi serupa tentang dukungan kepada rakyat Afghanistan untuk mewujudkan pemerintahan inklusif yang mewakili agama dan kelompok etnis.
Dia lantas menyetujui adanya akses pendidikan di berbagai tingkat untuk perempuan. Berkat revolusi Islam di Iran, Raisi menilai perempuan kini dapat hadir di berbagai bidang, yakni politik, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan medis.
"Perempuan Afghanistan dan gadis Afghanistan dapat menciptakan kehormatan besar bagi negara, karena mereka adalah suatu kehormatan bagi umat Islam, sampai saat ini perlawanan dan pendirian merupakan suatu kehormatan," ujar Raisi. [ANTARA]
Baca Juga: Bersiap Hadapi Argentina, Alfeandra Dewangga Tak Sabar Berduel dengan Bodyguard Lionel Messi
Berita Terkait
-
Pupuk Indonesia Gandeng Jepang Jajaki Pendanaan Pengembangan Energi Bersih
-
Organisasi Sepak Bola Thailand Berikan Sanksi untuk Pemainnya yang Ricuh di Final SEA Games 2023 Lawan Timnas Indonesia
-
Setelah Cak Imin Bertemu Presiden, PKB: Jokowi Apresiasi Koalisi Gerindra-PKB
-
Media Malaysia Khawatir Suporter Serbu Hotel Lionel Messi Selama di Jakarta
-
Layanan Bank Syariah di Aceh Belum Optimal
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina