Suara.com - Kritik yang disampaikan Anies Baswedan soal pembangunan jalan di era Presiden Jokowi dan membandingkannya dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbuntut panjang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center).
Anies diduga telah menyebarkan berita bohong atau hoaks saat berpidato di acara hari ulang tahun ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan pada Sabtu (20/5/2023) lalu.
Simak kronologi Anies dipolisikan gegara bandingkan SBY vs Jokowi berikut ini.
Isi pidato Anies
Anies sempat membahas tentang data perbandingan panjang pembangunan jalan nasional era Presiden SBY dengan era Presiden Jokowi.
Dia menyebut di era Jokowi, pemerintah berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.569 kilometer dari total 2.499 kilometer. Namun Jokowi hanya mampu membangun jalan tak berbayar sepanjang 19.000 kilometer.
"Saya bandingkan (pembangunan jalan) dengan pemerintahan lalu, zaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat," kata Anies.
Anies kemudian mengerucutkan perbandingan jalan yang dibangun oleh pemerintah pusat yakni jalan nasional. Selama masa kepemimpinan Jokowi, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang dibangun.
Sedangkan dalam era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini, yakni hingga 11.800 kilometer.
Semua itu, kata Anies, masih belum dinilai dari mutu dan standar pembangunan jalan. Menurut Anies, jalan gratis ataupun jalan tol sama-sama dibutuhkan oleh masyarakat.
Anies diduga sebar hoaks
Sekretaris Jenderal GP Center Bima Mutaqqal mengungkap alasan pihaknya mempolisikan Anies. Dia mengatakan klaim yang diucapkan Anies bisa berkembang luas dan menjadi pembohongan publik.
"Kita lihat sendiri terjadi kekisruhan di media sosial (gegara pidato Anies). Di antara relawan terjadi perpecahan. Kami GP Center mencoba untuk tidak meluas dengan cara melapor ke pihak berwajib," kata Bima saat ditemui di Gedung Bareskrim Polri pada Selasa (23/5/2023).
Bima membawa tiga bukti dalam melaporkan Anies. Ketiga bukti itu adalah data dari Badan Pusat Statistik (BPS), data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan video ucapan Anies saat milad PKS.
Laporan ditolak gegara kurang bukti
Berita Terkait
-
Mantan Ketum PP Muhammadiyah Sebut AHY dan Khofifah Cocok Jadi Cawapres Anies, NasDem Akhirnya Buka Kartu
-
Anies Baswedan Unggah Foto Kegiatan di Mesdsosnya, Ketua Umum Ganjarian Spartan: Terbukti Munafik kan!
-
Pidato Anies Bikin Panas Relawan Ganjar Sampai Lapor Polisi, Elite NasDem Heran Sebut Politik Tak Maju-maju
-
Anies Baswedan Mempererat Ikatan Spiritual dengan Ponorogo: Jejak Warisan Spiritual dan Pertemuan dengan Peninggalan Leluhur
-
Relawan Ganjar Laporkan Anies Baswedan Gegara Pidato, NasDem: Mereka Tak Siap Adu Gagasan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat