Suara.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merespons beredarnya video sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan disandera di Myanmar.
Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar.
"KBRI Yangon sedang menelusuri video tersebut, termasuk mencoba berkomunikasi dengan para WNI," kata Teuku saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/5/2023).
Informasi mengenai hasil penelusuran video dan komunikasi dengan WNI akan disampaikan jika telah ada perkembangan.
Perlu diketahui, melalui unggahan akun TikTok @andre_aries, sejumlah keluarga WNI mengungkapkan kegelisahannya lantaran sanak saudaranya masih tersandera di luar negeri.
"Ini kami tujukan ke Pak Jokowi, untuk belas kasihannya, untuk membebaskan keluarga kami yang sekarang berada di perbatasan Myanmar dan Kamboja, yang sedang berjuang melepaskan diri dari perbudakan," ungkap salah satu keluarga WNI yang tersandera dalam video yang diunggah pada Senin (22/5/2023).
Dalam video ini dijelaskan bahwa agar para WNI tersebut bisa bebas, maka mereka harus membayar sejumlah uang tebusan senilai Rp 50 juta.
Keluarga korban pun merasa kesusahan untuk membayar uang tersebut sehingga meminta bantuan dari pemerintah untuk segera menjemput para WNI yang tersandera.
"Kami mohon bantuannya untuk segera menjemput keluarga kami. Agar mereka cepat terselamatkan. Untuk menyelamatkan mereka, mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp50 juta. Kami uang dari mana, Pak. Kami hanya keluarga miskin," ujar salah satu keluarga WNI yang tersandera.
Baca Juga: Viral WNI Tersandera di Perbatasan Myanmar, Bebas jika Bayar Tebusan Rp50 Juta
Melalui unggahan terbaru akun TikTok ini, disebutkan jika perusahaan tempat para WNI bekerja telah bangkrut. Nyawa para WNI pun terancam jika tidak membayar uang tebusan.
"Perusahaan sudah bangkrut Bang. Karena itu lah mereka perlu jual orang Bang. Kalau nggak ada bawa orang, mau nggak mau aku harus bayar penalti katanya," ucap salah satu WNI yang diduga tersandera.
"Tiga hari harus bayar tebusan Bang. Kalau nggak bayar bakalan mati kami, bang," terusnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?